Pondok Pesantren Nurul Fata Tegal Waru Purwakarta menggelar panen raya perdana Melon jenis Onilo pada Jumat (25/03) di Green House Pondok Pesantren Nurul Fata Desa Sukahaji Kecamatan Tegal Waru Purwakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Tegal Waru, Kepala BPP Kecamatan Tegal Waru, Kepala Desa Sukahaji, Babinsa Desa Sukahaji, Kader GP Ansor dan beberapa Tokoh Masyarakat dari Desa tersebut. Ustadz Jajang Dodi selaku pengelola Pondok Pesantren Nurul Fata menjelaskan bahwa memerlukan prose beberapa bulan hingga sampai pada masa panen.
“Alhamdulillah berkat kerja sama dalam bidang pemberdayaan ekonomi pesantren dengan Bank Indonesia dan Pondok Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey kami dapat mendirikan Green House, setelah itu kami mengikuti beberapa kali pelatihan dan mendapatkan pendampingan, sampai kami bisa melakukan proses pembibitan, pengelolaan hingga bisa panen.“ jelasnya.
Rencananya, kata Ustadz Dodi, setelah panen raya perdana ini pihaknya akan melakukan sterilisasi ruangan Green House untuk kembali dilakukan masa tanam. “Untuk pemasaran kami kirim ke Pesantren Al-Ittifaq dan memenuhi kebutuhan masyarakat lokal. Kalau untuk harga tergantung dari sananya. Tapi perkiraan harganya sekitar Rp 30 ribu per kilogram,” katanya.
Sementara Perwakilan Keluarga Besar Nurul Fata H Encep Anwar Mulyadi dalam sambutannya berpesan santri harus bisa menjadi sosok yang inovatif dan mandiri di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.
“Persaingan SDM di era global menutut kita untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi. Di Nurul Fata, santri diperkenalkan dengan realitas yang ada. Seperti lingkungan pertanian, hewan dan lainnya. Tidak melulu mengandalkan aktivitas di kelas, tetapi santri diajak berkreasi, melakukan inovasi dan kegiatan positif lainnya. Sehingga diharapkan mampu mencetak para santri yang menguasai Ilmu Agama dan juga memiliki jiwa wirausaha.” tuturnya.
H Encep berharap melalui panen raya Melon ini dapat memotivasi agar kedepannya lebih maju dan berkembang. “Saya berharap melalui panen raya ini dapat menimbulkan semangat berwirausaha di bidang Pertanian dan Green House ini lebih maju dan bisa berkembang tentu harus di sertai dengan ketekunan dan keulatan,“ harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, H Encep juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Bank Indonesia dan Pondok Pesantren Al Ittifaq atas pendampingan secara maksimal. Semoga Bank Indonesia tetap istiqomah memajukan ekonomi umat dengan bersinergi bersama pondok pesantren.
Senada dengan H Encep, Camat Tegal Waru menuturkan bahwa Pesantren bukan hanya berperan sebagai sarana pengembangan SDM bidang keagamaan, pesantren juga harus mampu mengembangkan potensi dalam upaya penguatan kemandirin ekonomi.
“Pesantren selain sebagai pusat pengembangan ilmu agama, juga harus menjadi pusat pengembangan ekonomi sekaligus berperan sebagai motor pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.” tuturnya.
Pihaknya sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Fata. “Saya sangat mengapresiasi dan bangga dengan keberhasilan panen raya perdana di Green House Nurul Fata ini. Bukti bahwa santri tidak hanya bisa ngaji tetapi bisa bertani membangkitkan ekonomi.” katanya.
“Semoga dapat memotivasi pesantren-pesantren lainnya di Tegal Waru dalam bidang pemberdayaan ekonomi,”pungkasnya.