Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) ini menyebut, setiap tahun telah memberikan 500 beasiswa kepada kader NU. Beasiswa tersebut meliputi jenjang sarjana, magister dan doktoral.
“Diharapkan, dengan adanya beasiswa tersebut seluruh daerah di Indonesia akan tumbuh guru-guru NU dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdedikasi. Pergunu merupakan salah satu organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk menjadikan Indonesia adil dan makmur, terutama guru,” katanya, Senin (11/04/2022).
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu menambahkan, hal pertama yang harus dilakukan guru yakni pembentukan keimanan. Kedua, guru harus merealisasi peran keimanan yang dituangkan dalam ketakwaan.
“Selanjutnya, guru harus memiliki tanggung jawab yang disertai dengan akhlak yang baik dan terpuji,” ujarnya.
Guru, kata dia, juga harus memiliki tanggung jawab akademis, menuntaskan semua kurikulum terhadap seluruh siswa. Selain itu, guru juga harus menanamkan kecerdasan yang dapat dibentuk melalui beragam faham.
“Saat ini terdapat 34 pengurus wilayah dan 514 pengurus cabang Pergunu secara nasional,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pentingnya sistem digital bagi para guru. Saat ini perkembangan teknologi informasi, digitalisasi, dan juga modernisasi menjadi hal yang tidak bisa dielakkan.
Oleh sebab itu, para guru dituntut untuk melakukan cara efektif yang melibatkan sistem digital dan teknologi dalam mengajar. Hal itu menjadi kebutuhan agar bisa mencetak generasi yang bisa menjawab tantangan zaman.
“Kami mendorong agar guru-guru NU terus berkontribusi efektif serta mendorong pemanfaatan tranformasi digital secara produktif,” katanya.
Sebelumnya, Kiai Asep bersama beberapa tokoh mengisi sarasehan membangun manusia Indonesia. Kegiatan dalam rangka Harlah Ke-70 Pergunu dan dipusatkan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur. (Ful)