Sejumlah pihak didorong untuk turut berkontribusi bagi tersedianya vaksin di Indonesia. Kesempatan terbuka luas dengan memanfaatkan sejumlah tenaga ahli demi menangjap peluang yang ada. Karenanya, pemerintah berharap pihak swasta semakin tertarik dalam memproduksi vaksin, sehingga ketergantungan kepada negara lain dapat tertangani.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mendorong industri farmasi swasta untuk mengembangkan vaksin di Tanah Air. Menurut dia, hal tersebut untuk membantu PT Bio Farma yang dikenal menjadi satu-satunya produsen vaksin di Indonesia. Akan sangat ideal kalau semakin banyak pihak yang terlibat, sehingga akan cukup banyak pilihan.
“Nah, dalam situasi pandemi ini kita bisa meningkatkan, mengembangkan industri farmasi kita menjadi industri farmasi swasta, juga untuk melengkapi Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin,” kata Penny dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Rabu (06/04/2022).
Penny mengatakan, sejauh ini Indonesia masih memiliki dua hingga tiga industri farmasi swasta pembuat vaksin. Ia menyebutkan salah satunya adalah PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (Biotis). Dia mengatakan, PT Biotis bahkan berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 halal selain Vaksin Sinovac, yaitu Vaksin Zifivax.
“Vaksin Zifivax ini sekarang sudah melalui uji klinis, dan dapat EUA (Emergency Use Authorization) dari BPOM baik untuk vaksin primer maupun vaksin booster. Dan sekarang sudah diproses fill and finish di PT Biotis, yakni adalah industri farmasi swasta pertama yang dapat CPOB untuk produksi vaksin manusia,” jelasnya.
Penny melanjutkan, sejauh ini, PT Biotis itu sudah memproduksi vaksin Zifivax hingga 3 batch. Nantinya, kata dia, vaksin tersebut juga diproduksi secara lengkap dari hulu sampai hilir. Dengan demikian, upaya memproteksi masyarakat di berbagai level akan terwujud.
Perlu diketahui, Zifivax merupakan vaksin dengan platform rekombinan protein sub-unit yang telah memperoleh EUA atau izin penggunaan darurat dari BPOM pada 7 Oktober 2021. Vaksin ini diproduksi oleh perusahaan di China, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Vaksin Zifivax juga sudah dinyatakan halal dan suci oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Sabtu, yakni 09 Oktober 2021. (Ful)