Search

Ketua Fatayat NU Sukoharjo Prihatin Maraknya Kekerasan Anak

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sukoharjo, Jawa Tengah, Siti Muslimah, menyampaikan keprihatinan mengenai maraknya kasus kekerasan anak. Apalagi dalam kenyataannya, hal tersebut jarang yang mengemuka dan dilaporkan.

“Prihatin ya dengan kasus kekerasan anak yang semakin naik sejak tahun 2020, yakni awal masa pandemi,” katanya di Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Senin (04/03/2022).

Namun, dari jumlah tersebut, Siti berpendapat bahwa masih banyak kasus kekerasan anak hingga pernikahan dini yang tak tercatat. Hal itu sering kali dia temui lantaran korban merasa malu atau pihak keluarga mencoba menutupi. Kasus tersebut dianggap sebagai aib keluarga. “Masih banyak di Sukoharjo. Misalnya beberapa kasus yang tidak bisa saya sebutkan. Ada anak menikah di bawah usia kemudian tidak tercatat dalam lembaga negara. Jadi hanya menikah siri karena malu. Kadang bukan hanya keluarga, pihak sekolah juga tidak melaporkan. Antara tidak tahu atau kasus tersebut ditutupi,” terangnya.

Baca Juga:  Tertutup Awan Tebal, Hilal Tak Terlihat dari Pantai Pecinan

Padahal, lanjut dia, anak-anak yang mengalami kasus kekerasan harus terdata agar mendapatkan pendampingan terkait kehidupan berumah tangga. Lebih lanjut, secara psikologis anak-anak tidak siap. Dia meyakini bahwa kondisi itu akan mempengaruhi tumbuh kembang generasi berikutnya bahkan pernikahan dini itu sendiri.

Dia menyampaikan hasil penelitian yang dilakukan Fatayat NU menggandeng beberapa pemangku kebijakan. Menurutnya tak hanya kekerasan pada anak yang masih marak. Antiradikalisme, ujarnya, mulai menyerang Ibu-ibu dengan sasaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

“Terakhir kami temukan bermula dari sekelompok ibu-ibu PAUD yang mengajak pengajian. Kemudian salah satu orang menjadi eksklusif, tidak mau ikut PKK dan perkumpulan masyarakat lainnya,” terangnya. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA