Berpuasa bukanlah alasan menurunnya performa aktivitas harian karena menahan lapar dan haus. Sebaliknya, saat berpuasa seseorang dianjurkan untuk tetap beraktivitas agar kebugaran tubuh selalu terjaga.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr HM Zulfikar As’ad, Ahad (03/04/2022).
“Manusia adalah makhluk Allah yang sangat cerdas. Mudah sekali kalau hanya mengadaptasi dengan menggeser atau mengatur sedikit pola makan. Apalagi berpuasa, sebagaimana cara Islam yang diperintahkan oleh Allah, mengawali aktivitas puasa dengan niat yang tulus sebagai ibadah kepada Sang Khalik,” paparnya.
Gus Ufik, sapaan karibnya, turut membagikan kiat-kiat menjaga stamina selama berpuasa. Pertama, membagi waktu istirahat dan beraktivitas. Saat berpuasa, seseorang kerap mengalami pergeseran waktu istirahat. Hal ini dapat dipicu oleh beragam sebab. Salah satu yang sering terjadi adalah tidur setelah santap sahur. “Utamanya sebagaimana anjuran Nabi Muhammad SAW, kita harus menjaga waktu istirahat dan beraktivitas. Itu paling penting,” terang Gus Ufik.
Putra Almaghfurlah KH As’ad Umar Jombang ini menerangkan bahwa selama berpuasa, seseorang justru disarankan untuk tetap bisa beraktivitas.
“Jangan sampai puasa itu hanya merubah jam makan dan tidur saja,” tukas pria kelahiran 26 Februari 1964 itu.
Kedua, memerhatikan asupan gizi. Selain itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik juga menjadi penting selama berpuasa.
“Kalau buka maupun sahur secara umum kita harus tetap menjaga minum agar tetap cukup. Jangan sampai berbuka puasa dengan gorengan saja,” papar Wakil Rektor Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang itu.
Berikutnya melatih fisik dengan berolah raga. Berpuasa bukanlah alasan untuk pause berolahraga. Selama berpuasa, Gus Ufik menyarankan seseorang untuk tetap berolahraga. Adapun olahraga yang dapat dilakukan selama berpuasa salah satunya adalah berlari santai atau jogging. Lebih lanjut, Gus Ufik menjelaskan jogging selama berpuasa dapat dilakukan di beragam waktu, meliputi pagi dan sore hari. Durasi yang diperlukan seseorang untuk ber-jogging, sambung Gus Ufik, dapat menyesuaikan dengan kemampuan tubuh. (Ful)