PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) di Kota Bandung. Hal itu untuk memperluas agen layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau laku pandai.
“NU merupakan ormas Islam yang memiliki basis massa yang relatif potensial untuk menggerakkan roda perekonomian sebuah daerah,” kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dalam keterangan persnya di Bandung, Sabtu (02/04/2022).
Yuddy mengatakan PWNU Jabar membawahi 27 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan lebih dari 500 ribu santri. Mereka menuntut ilmu keagamaan di lebih dari 10 ribu pesantren yang tersebar di kawasan ini.
Selain itu, PWNU Jabar menjadi wadah bagi 60 persen warga di wilayah Tatar Priangan. Untuk itu, perluasan agen layanan keuangan tanpa kantor untuk keuangan inklusif (laku pandai) itu sejalan dengan misi Bank BJB. Yakni untuk berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah.
“Sinergi dan kolaborasi dengan PWNU Jabar ini merupakan wujud partisipasi dan komitmen kami mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin,” kata Yuddy.
Dalam kesempatan ini, Yuddy menuturkan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sangat berharap kerja sama ini dapat turut menggerakkan ekonomi di Jawa Barat.
“Harapannya, produk dan layanan Bank BJB bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya PWNU Jawa Barat,” kata Yuddy.
Salah satu program yang bisa dimanfaatkan lingkungan pondok pesantren dan masjid, lanjut Yuddy, yakni kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera atau Mesra. (Ful)