Search

Pesantren Assalam Arya Kemuning Kutai Barat, Lakukan Perbaikan Jalanan yang Rusak

Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning sedang melaksanakan proses pelebaran jalan dan pemadatan tanah dengan alat excavator untuk menambah fasilitas Pondok Pesantren.

Jalan tersebut adalah satu-satunya akses jalan yang dilalui ratusan para santri pejuang ilmu yang setiap hari pulang pergi dengan keadaan jalan yang sempit dan becek.

Oleh karena itu Pondok Pesantren assalam berinisiatif dan berusaha untuk melakukan pelebaran jalan dan pemadatan tanah untuk menambah fasilitas Pondok Pesantren sejak (7/2/22) hingga sekarang.

Adapun Anggaran yang diperlukan untuk proses pelebaran jalan dan pemadatan tanah dengan menggunakan alat excavator yaitu Rp. 30.000.000,-. Oleh karena itu, Pesantren mengajak dan memberi kesempatan kepada para muhsinin semuanya untuk membersamai program tersebut karena membantu dakwah Rasulullah tidak harus diatas mimbar dan tidak harus menjadi seorang ulama.

Baca Juga:  Bupati Jombang Beri Penghargaan Guru Berprestasi (Best Practice) Tahun 2022

Oleh karena itu, yang ingin ikut Membantu dakwah Rasulullah salah satunya bisa dengan harta benda yang kita miliki. Berapapun yang kalian punya infakkan lah untuk membantu dakwahnya Rasulullah. Agar kelak kita mendapatkan syafaat, berkumpul di surganya Allah SWT dan menjadi amal jariyah di akhirat kelak.

Profil Pesantren

Pesantren Assalam Kutai Barat berdiri dari awalnya Ustadz Arief Heri Setiawan ditugaskan MUI dalam mensyiarkan agama Islam di daerah Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Dengan keliling ke kampung-kampung door to door, menyampaikan tugas dakwah islam, setiap sore hari baru pulang ke asrama sambil membawa anak-anak yang mau dididik dan dibina tentang dinul islam. Hal ini berlangsung kurang lebih satu tahun.

Tak terduga ketika ditengah-tengah ramainya kondisi pengajian santri setiap sore hari, ada oknum Danramil Kec.Barong Tongkok yang berulah “mengultimatum untuk pindah” da’i Arief beserta santri, dari asramanya. Ultimatum ini diterima dan dilaksanakan oleh Ust. Arief, dengan maksud agar tidak terjadi konfrontasi secara terbuka dan melebar (sempat masuk Koran Meranti, Suara Kaltim, dan menjadi perhatian Korem Samarinda).

Baca Juga:  Kader NU Harus Siap Masuk ke Pos-Pos Strategis

Mengetahui peristiwa ini, beberapa masyarakat kampung yang menjadi binaan Ust. Arief menawarkan beberapa tanah wakaf yang berbeda letak dan luasnya.

Atas berkat, rahmat dan irodat Alloh SWT. Pondok Pesantren Assalam berdiri di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang mayoritas Non Muslim, tentunya dengan mendapat dukungan masyarakat lingkungan sekitar. Dan inilah awal perintisan yang monumental. Terletak 5 km dari jalan raya Kampung Barong Tongkok, lokasi tanah jatah trans Arya Kemuning tahun 1965 yang sebagian sudah ditinggalkan oleh penduduknya, belum pernah diolah, kondisi masih asli berupa rawa-rawa.

Dengan bergotong royong, pembersihan hutan dan lahan secara manual. Dalam waktu satu minggu bangunan sederhana sudah berdiri, dengan kondisi atap daun nipah (jika ditiup angin, kotoran dan air hujan masuk), papan sebetan (papan sisa yang tak terpakai oleh penjual kayu), tiang dan pondasi berupa kayu bulatan, siap jadi asrama anak-anak (waktu itu baru 4 santri & 2 guru) dengan ukuran 8 X 8 m2. Keadaan awal seperti ini berlangsung sekitar 1,5 tahun, hingga hari demi hari, waktu demi waktu terus berjalan, sesuai dengan hukum alam yang selalu menuntut perubahan, hingga keadaan SDM dan SDA-nya seperti yang ada saat sekarang ini.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA