Search

Pesona Danau Kelimutu yang Mendunia dengan 3 Warnanya

Nusa Tenggara Timur, khususnya Ende Flores memiliki segudang objek wisata alam yang mengagumkan. Salah satu objek wisata alam yang memiliki keindahan pemandangan tiada tara adalah Danau Kelimutu.

Danau ini menjadi destinasi favorit wisatawan domestik hingga luar negeri. Objek wisata alam ini memiliki keistimewaan yang kondang hingga mancanegara.

Objek wisata alam yang kawahnya memiliki 3 warna ini dikelilingi gunung berapi. Keistimewaan inilah yang menjadikan danau ini terbilang berbeda dari kawah gunung lainnya. Danau cantik ini pun menjadi andalan wisata Ende Flores.

Sejarah Danau Kelimutu

Tidak ada catatan sejarah mengenai terbentuknya danau cantik ini. Namun, kemunculan danau cantik ini diduga berasal dari letusan gunung berapi ribuan tahun yang lalu.

Kawasan objek wisata alam ini dulunya ditemukan oleh warga negara Belanda bernama Lio Van Such Telen pada tahun 1915 dan menarik wisatawan asing.

Hingga akhirnya pada tanggal 26 Februari 1992, danau ini dijadikan sebuah tempat Konservasi Nasional Alam Kelimutu.

Lokasi

Apakah kamu penasaran dimana letak danau unik yang satu ini? Lokasi danau ini berada di puncak Gunung Kelimutu, Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Danau yang satu ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu. Nama Kelimutu terdiri dari dua kata yaitu Keli dan Mutu. Dalam bahasa setempat, Keli berarti gunung, sedangkan Mutu memiliki arti mendidih.

Danau ini tak hanya menawarkan keindahan warna kawahnya yang memukau. Namun kamu akan takjub menyaksikan pemandangan alam hamparan pegunungan Kelimutu yang masih asri sepanjang mata memandang.

Lokasi danau yang dikelilingi pegunungan ini semakin menambah keistimewaannya di mata dunia internasional.

Jalan ke Danau Kelimutu

Jalan menuju danau ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Kendaraan pribadi yang dimaksud tak harus membawa langsung dari tempat asalmu, tapi kamu bisa menyewa dari agen wisata.

Jika menggunakan kendaraan pribadi, kamu bisa memulai perjalanan dari pusat kota Ende. Dari pusat kota Ende, kamu harus melanjutkan perjalanan menuju Desa Moni yang terletak di kaki Gunung Kelimutu.

Sesampainya di Desa Moni, kamu bisa berjalan kaki sekitar 30 menit menuju pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu.

Rute lain dengan angkutan umum untuk menuju danau ini bisa melalui Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo, kamu bisa naik bus atau mini bus jurusan Maumere dan turun di Desa Moni. Untuk menuju pintu gerbang Taman Nasional Kelimutu, kamu perlu berjalan kaki sekitar 30 menit.

Tiket Masuk

Untuk menikmati objek wisata alam seindah ini, kamu tak perlu merogoh kocek yang dalam. Harga tiket masuk ke dalam kawasan objek wisata alam ini terbilang terjangkau.

Kamu hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000 per orang. Untuk wisatawan asing, harga yang dipatok akan lebih mahal yakni sekitar Rp 150.000 rupiah.

Tak perlu bingung jika datang dengan rombongan tapi hanya membawa sedikit uang tunai. Loket tiket masuk kawasan objek wisata ini juga melayani pembayaran non tunai dengan kartu kredit dan debit.

Jam Buka

Danau menakjubkan ini berada dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu. Oleh karena itu, objek wisata ini memiliki jam operasional tertentu.

Danau yang satu mulai dibuka pada pukul 05.00 WITA. Sedangkan jam tutup objek wisata ini adalah sekitar pukul 18.00 WITA. Sehingga kamu hanya bisa berkunjung pada sekitar jam-jam tersebut saja.

Baca Juga:  9 Kerajaan Islam yang Tetap Eksis di Nusantara

Fasilitas

Tak begitu banyak fasilitas yang ada di danau menawan ini karena letaknya di puncak gunung. Salah satu fasilitas di danau ini adalah warung-warung yang menjajakan minuman dan jajanan. Fasilitas lain yang disediakan pengelola objek wisata ini adalah tempat parkir, toilet, dan gazebo.

Untuk fasilitas akomodasi, paling banyak tersebar di Desa Moni tepatnya sekitar gerbang awal pintu masuk Taman Nasional Kelimutu. Selain menginap, kamu juga bisa menyewa sepeda motor milik warga sekitar untuk berkeliling menikmati suasana Desa Moni yang asri.

Daya Tarik/Spot Menarik

Pesona keindahan alam danau ini memang tidak bisa diragukan lagi. Danau unik ini memiliki berjuta daya tarik yang akan memuaskan mata wisatawan dari berbagai penjuru. Berikut adalah daya tarik memukau yang dimiliki danau cantik ini.

1. Danau 3 Warna

Danau ini menjadi destinasi wisata di Ende Flores yang paling diminati wisatawan karena memiliki keistimewaan dan pesona alam mengagumkan. Pesona alam yang istimewa pada danau ini adalah 3 warna pada kawahnya.

Danau cantik ini memiliki 3 kawah dengan warna yang berbeda antara satu dengan lainnya. Danau 3 warna ini terdiri dari Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, Tiwu Ata Polo, dan Tiwu Ata Mbupu.

Masing – masing danau yang memiliki warna berbeda ini dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai tempat peristirahatan terakhir jiwa-jiwa yang telah meninggal dunia. Penempatan arwah pada tiap danau dikategorikan berdasarkan perbuatan semasa hidupnya.

Tak hanya warnanya yang berbeda, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, Tiwu Ata Polo, dan Tiwu Ata Mbupu juga memiliki luas dan kedalaman berbeda satu sama lain.

2. Tiwu Nuwa Muri Koo Fai

Danau yang berwarna biru ini berada tak jauh dari danau Tiwu Ata Polo. Letak danau ini berdampingan dengan danau Tiwu Ata Polo dan hanya dipisahkan oleh sebuah tebing. Tebing pemisah yang bisa disebut dinding kawah ini berbentuk cekungan.

Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dipercaya sebagai tempat berkumpulnya para arwah orang meninggal dalam keadaan masih muda atau belum menikah dan sering berbuat baik semasa hidupnya.

Danau ini terbilang sebagai kawah yang paling luas dibanding 2 danau lainnya. Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai memiliki luas sekitar 5,5 hektar.

3. Tiwu Ata Polo

Danau Tiwu Ata Polo merupakan danau paling kecil dibandingkan 2 Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Danau Tiwu Ata Mbupu. Luas danau yang berwarna hitam pekat ini hanya 4 hektar dengan kedalaman 64 meter.

Danau ini dipercaya masyarakat setempat sebagai tempat berkumpulnya para arwah orang meninggal baik dalam keadaan masih muda ataupun tua namun sering berbuat jahat semasa hidupnya.

4. Tiwu Ata Mbupu

Satu dari sekian kawah yang letaknya berada di puncak Gunung Kelimutu adalah Tiwu Ata Mbupu. Tiwu Ata Mbupu ini berada di lokasi yang tidak sama dengan dua danau lainnya. Danau ini memiliki luas sekitar 4,5 hektar.

Danau ini dikenal dengan warna hijau toscanya yang jernih berkilau. Danau ini juga dipercaya masyarakat setempat sebagai tempat berkumpulnya para arwah orang tua yang telah meninggal dunia.

5. Legenda yang Beredar

Ada legenda pada masa silam yang masih menjadi misteri. Konon, pada jaman dahulu hiduplah dua anak yatim. Kedua anak yatim ini meminta perlindungan kepada Ata Bupu yakni seorang tokoh yang dihormati karena sifat belas kasihnya.

Baca Juga:  Resep Nasi Lengko khas Cirebon

Ata Bupu ini pun mengabulkan permintaan mereka dengan syarat harus tinggal di area ladangnya. Lalu, suatu hari datanglah Ata Polo yang suka memangsa manusia.

Ata Polo ingin memangsa kedua anak itu. Namun, Ata Bupu menahannya dengan berjanji akan menyerahkan mereka ketika kelak telah dewasa.

Singkat cerita, Ata Polo menagih janjinya namun Ata Bupu menyembunyikan kedua anak ini di sebuah gua. Lalu terjadilah perang besar yang menyebabkan Ata Bupu, Ata Polo, serta kedua anak bernama Ko’ofai dan Nuwa Muri ini tewas dan membentuk ketiga danau itu.

6. Tugu Rest Area

Untuk menuju puncak Kelimutu, kamu harus berjalan kaki lumayan jauh. Kamu akan melewati jalur pegunungan yang cukup curam dan terjal. Berjalan kaki di jalur dengan kondisi demikian, tentunya akan membuat tubuh cepat lelah.

Namun, jangan khawatir karena pengelola danau ini menyediakan suatu rest area. Rest area ini berupa sebidang tanah dengan tugu yang menghadap ke arah panorama danau yang indah.

Tugu ini dikelilingi sejumlah anak tangga yang bisa dicapai setelah puas menikmati keindahan danau ketiga.

Di tugu rest area ini kamu bisa mengistirahatkan badah sejenak dengan duduk santai di anak tangganya. Tak hanya itu, pemandangan indah danau ketiga di hadapanmu akan mengalihkan rasa lelahmu.

7. Festival Pati Ka

Festival ini merupakan acara penutup dari serangkaian Festival Danau Kelimutu yang dibuka di kota Ende. Festival seru ini menjadi acara yang paling ditunggu wisatawan asing.

Festival ini dipercaya suku Lio sebagai upacara memberi makan kepada para lelulur yang sudah meninggal. Festival ini diadakan setiap tanggal 14 Agustus.

Sesuai dengan tujuan festival ini, nama Pati Ka juga memiliki arti memberi makan. Pemberian yang dimaksud adalah mengirim sesaji kepada para leluhur yang sudah meninggal.

Sesaji yang disiapkan adalah daging babi, beras, kopi, dan air putih. Tak hanya itu, di dalam sesaji juga terdapat minuman beralkohol khas daerah setempat yaitu moke.

Para tetua suku Lio mengenakan pakaian adat berupa sarung tenun dan ikat kepala lalu berbaris rapi beriringan membawa sesaji menuju Danau Kelimutu.

8. Akulturasi Budaya Barat dan Timur

Festival Pati Ka diawali dengan prosesi upacara khas suku Lio yakni pembacaan doa oleh para pemangku adat. Lalu dilanjutkan dengan membawa sesaji ke batu arwah untuk ritual. Lalu ada acara yang kental dengan budaya timur adalah makan bersama sambil duduk lesehan.

Acara pun diakhiri dengan menari bersama. Tak hanya masyarakat setempat, namun semua wisatawan baik lokal maupun mancanegara diperbolehkan turut serta memeriahkan festival.

Festival ini memadukan ragam kegiatan dari dua budaya yang berbeda yakni barat dan timur. Dalam festival ini terdapat tarian khas suku Lio sebagai representasi budaya timur dipadukan dengan dansa yang identik dengan budaya barat.

Semua orang yang ikut serta dalam festival ini, bersenang-bersenang bersama tanpa pandang bulu. Suasana ramah dan kekeluargaan sangat terasa tanpa ada rasa diskriminasi.

9. Tebing Curam yang Dijaga Monyet

Sepanjang mata memandang, danau ini dikelilingi tebing-tebing berupa bebatuan curam. Kawah Danau Kelimutu dipagari tebing dengan bebatuan curam yang megah. Deretan tebing curam yang bentuknya tidak rata ini akan memanjakan matamu.

Tak hanya itu, kamu juga akan disambut oleh gerombolan monyet. Monyet – monyet berbulu coklat ini tak lain adalah penghuni asli tebing. Kamu perlu waspada karena gerombolan monyet ini bisa tiba – tiba datang dari ranting pohon di bibir tebing dan menyerangmu.

Baca Juga:  Bulan Istimewa, Inilah Hidangan Unik Khas Indonesia Pada Saat Ramadlan

Oleh sebab itu, tidak diperkenankan untuk berlama-lama menikmati keindahan pemandangan tebing curam ini demi keamanan pengunjung.

10. Mitos Kawah yang Berubah Warna

Danau ini tak hanya terkenal karena memiliki keistimewaan 3 warna berbeda pada tiap kawahnya. Danau unik ini juga memiliki keistimewaan lain yaitu kawahnya bisa berubah warna setiap saat.

Menurut pakar, kawah yang berubah warna ini terjadi karena komposisi mineral di dasar danau. Pakar lain menyebutkan bahwa kawah ini berubah warna karena aktivitas gunung yang mengalami erupsi dan mengeluarkan gas terus menerus.

Ada juga pakar yang menduga bahwa perubahan warna tersebut karena pembiasan cahaya dinding kawah. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa perubahan warna tersebut berkaitan dengan suasana politik di Indonesia.

Konon, kawah akan berubah warna menjadi biru jika suasana politik negara ini sedang damai. Sedangkan, kawah akan berubah warna menjadi merah jika terdapat gejolak politik yang memanas di Indonesia.

11. Sunrise Puncak Kelimutu

Pemandangan matahari terbit pada puncak Kelimutu akan menyejukan mata siapa pun yang menyaksikannya. Kamu bisa menikmati keindahan sinar matahari pagi menerpa kawah yang warnanya indah berkilauan.

Sunrise di puncak Kelimutu memang paling banyak diminati wisatawan dari berbagai penjuru. Detik-detik fajar memunculkan diri dari sela-sela bukit memang terlihat sangat dramatis dan sayang untuk dilewatkan

Sebaiknya kamu datang ke danau cantik ini sebelum Subuh agar tidak kehilangan fenomena menakjubkan ini. Datang lebih awal sambil menikmati minuman hangat kopi atau teh akan membuat suasana pagimu terasa bersemangat.

12. Pesona Memukau Bentang Alamnya

Danau ini memiliki luas total sekitar 1.051.000 meter persegi. Dengan luas sebesar itu, danau ini memiliki kedalaman volume 1.292 juta meter kubik.

Di antara ketiga danau terdapat pembatas berupa dinding batu sempit yang mudah longsor.
Dinding batu tersebut terbilang terjal karena memiliki sudut kemiringan sekitar 70 derajat. Dinding batu yang menjadi batas antar danau ini memiliki tinggi antara 50 hingga 150 meter.

Bentang alam danau ini memang tidak akan mengecewakan siapa pun yang mengunjunginya. Dinding batunya yang terjal dan kawahnya yang berkilauan menghasilkan suatu pesona keselarasan alam.

Sejak dulu hingga kapan pun pesona alam danau ini tak terelakkan. Tak heran jika
keindahan bentang alam danau yang satu ini pun diabadikan ke dalam gambar uang kertas nominal 5.000 rupiah edisi 1992.

13. Hunting Foto Instagramable

Apakah kamu menyukai hal-hal berbau fotografi? Jika iya, berwisata ke danau yang satu ini adalah pilihan tepat. Danau ini memiliki beragam spot menarik yang sayang untuk dilewatkan sebagai obyek foto.

Setiap jengkal danau yang satu ini patut untuk kamu abadikan ke dalam jepretan kameramu, terutama kemilau warna kawahnya.

Tak hanya itu, danau unik ini juga bagus untuk kamu yang hobi berfoto dengan background pemandangan alam. Kamu bisa berpose dan bergaya sesukamu sesuai konsep yang diinginkan dengan latar belakang panorama elok danau ini

Kamu bisa menghiasi feed Instagram-mu berupa foto diri dengan background kawahnya yang cantik ataupun menghasilkan jepretan estetis dari spot elok danau ini. Feed Instagram-mu pun akan lebih berwarna dengan tampilan pesona keindahan alam danau yang satu ini.

 

 

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA