Search

Bintang Puspayoga Ungkap Penyebab Stunting Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI atau PPPA ini mengatakan, salah satu masalah yang menyebabkan anak stunting yakni pola hidup dan pola pengasuhan yang rendah. Hal tersebut, menurut Bintang berkaitan dengan ketidaksiapan seseorang menjadi orang tua. Sejumlah factor juga menjadi penyumbang kondisi yang memprihatinkan tersebut.

“WHO menyebutkan, salah satu masalah stunting adalah karena tingginya pernikahan dini. Perempuan dan laki-laku usia anak yang melakukan pernikahan belum matang secara psikologis, pengetahuan dan pemahaman secara kehamilan, dan pola asuh anak belum baik,” kata Bintang dari webinar ‘Cegah Stunting untuk Generasi Emas’, Jumat (18/03/2022).

Di sisi lain, secara fisik, organ reproduksi pasangan yang melakukan pernikahan dini juga belum terbentuk sempurna. Hal tersebut tentu saja berisiko tinggi mengganggu perkembangan janin. Selain itu, kemampuan finansial pasangan yang melakukan pernikahan dini juga belum cukup mapan. Dengan demikian, banyak faktor yang mempengaruhi stunting anak tersebut.

Baca Juga:  Clarence Seedorf Bangga Menjadi Mualaf

“Yang menentukan asupan gizi yang didapatkan anak. Di samping risiko melahirkan bayi stunting, perkawinan anak salah satu bentuk tindak kekerasan terhadap anak. Perkawinan anak, baik itu laki-laki dan perempuan adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, dari 32 provinsi di Indonesia, yang mendapat kategori baik hanya satu provinsi, yakni Bali. Padahal, Indonesia menargetkan, pada tahun 2024 mendatang, persentase stunting bisa mencapai 14 persen. Namun demikian, Bintang mengatakan, penurunan stunting di Indonesia dalam delapan tahun terakhir masih di angka 2 persen setiap tahun.

“Padahal untuk mencapai target RPJMN 14 persen, penurunan angka stunting mestinya ada di 2,7 persen per tahun,” ujar dia.

Baca Juga:  Margaret Aliyatul Maimunah Poligami Bukan Solusi Tepat

Untuk itu, sinergi dan kolaborasi lintas sektor dengan berbagai macam stakeholder dan pengampu kepentingan harus dilakukan untuk memberikan jaminan anak mendapatkan pengasuhan yang berkualitas, dengan adanya pola asuh gizi yang baik serta tersedianya sanitasi yang layak.

“Saya selalu optimis dan percaya bahwa percepatan penurunan stunting akan tercapai asalkan ada sinergi dan kolaborasi lintas sektor,” tandasnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA