Search

Pemerintah Disarankan Larang Warga Mudik

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, menyarankan pemerintah tidak menganjurkan masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran pada tahun ini. Miko meminta pemerintah tetap memberikan imbauan agar perjalanan mudik bisa aman dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Menurut saya, minimal pemerintah mengimbau bagaimana mudik yang benar. Jangan dianjurkan mudik. Misal, kalau Anda harus mudik, apa yang harus dilakukan,” ujar Miko, Ahad (13/03/2022).

Ia berpendapat, kasus harian Covid-19 dalam dua pekan ini memang sudah tampak menurun. Namun, ia berpendapat hal ini salah satunya disebabkan angka tes yang juga menurun. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang enggan melakukan tes Covid-19.

“Kasus sudah menurun. Tapi masalahnya karena banyak juga orang yang tidak mau tes PCR baik yang melalui contact tracing maupun individu. Sekarang kelihatannya masyarakat cuek saja,” ucapnya.

Baca Juga:  23 Kampus Dicabut Izin Operasionalnya

Miko pun mengingatkan pemerintah agar benar-benar memantau perkembangan kasus harian Covid-19 hingga menjelang Idul Fitri pada Mei 2022. Ia berharap kebijakan pemerintah berdasarkan perkembangan kasus yang ada. Selain itu, dia juga mendorong pemerintah melakukan pemetaan penularan kasus di Indonesia.

Kepala Sub Bidang Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn), Alexander K Ginting, mengungkapkan ada atau tidaknya larangan mudik Lebaran tahun 2022 tergantung pada kondisi pandemi Covid-19.

“Di dalam uji coba ini nanti akan kita lihat nanti sampai akhir Maret, kalau kasus menurun, kasus kematian cenderung menurun, tentu akan berikan harapan dan gambaran yang lebih baik,” kata Alex dalam diskusi secara virtual bertajuk ‘Bersiap Hidup di Era Endemi’, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga:  Penuh Bahagia, CHATour Travel Hadiahkan Paket Umroh Eksklusif Kepada Pemenang Duta Santri Nasional 2023

Alex menegaskan, jika kasus Covid-19 kembali meningkat, pemerintah akan mengevaluasi pelonggaran kebijakan yang tengah berjalan. Karena itu, masyarakat harus bekerja sama untuk membantu menekan penularan Covid-19.

“Mana kala kasus semakin naik di akhir Maret ini, ini yang akan menjadi persoalan kita, kita akan terjadi levelisasi PPKM, yang tadinya Level 2 jadi Level 3 lagi, ini jadi pekerjaan rumah kita bersama,” ujarnya.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA