Search

Pastikan Halal, MUI Jatim Dukung Vaksin Merah Putih

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur KH M Hasan Mutawakkil Alallah mengatakan, kehadiran vaksin Merah Putih memberi harapan baik bagi dunia kesehatan di Indonesia. Hal itu bahkan memberi rasa bangga kepada bangsa dan negara, pada saat pandemi Covid-19.

Namun, diingatkan mantan Ketua PWNU Jatim itu, tim vaksin Merah Putih yang berhasil diproduksi Tim Universitas Airlangga, terlebih dulu menyampaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga pelaksanaan program vaksin Merah Putih di masyarakat tidak mengalami hambatan.

“Dengan cara kerja yang telah distandarisasi, niscaya masyarakat secara umum tidak lagi ragu atas Vaksin Merah Putih. Bahkan, saya kira, masyarakat Indonesia akan merasa bangga, sebagaimana kami di MUI juga merasa bangga dengan keberhasilan adanya Vaksin Merah Putih,” kata Kiai Mutawakkil di hadapan tim vaksin Merah Putih di kantor MUI Jatim di Surabaya, Kamis kemarin.

Baca Juga:  Pesantren At Taufiqiyah Sumenep, Gelar Upacara HUT ke-77 RI ala Santri

Tim vaksin Merah Putih Unair diketuai oleh Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair dan Koordinator Riset Vaksin Merah Putih Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih.

MUI Jatim, kata Kiai Mutawakkil, mengucapkan terima kasih atas silaturrahim tim vaksin merah putih. MUI Jatim turut bangga dengan dengan hadirnya vaksin Merah Putih. “MUI bersama masyarakat Muslim di Jawa Timur mendukung dan siap menjadi relawan demi percepatan tahapan uji klinis vaksin Merah Putih sampai mendapatkan status siap edar,” tutur Kiai Mutawakkil, yang juga Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, itu.

Menurutnya, MUI berkewajiban mengawal vaksin Merah Putih karena sudah mendapatkan uji klinis dari BPOM dan Fatwa Halal dan Suci dari MUI Pusat. MUI Jatim mengajak masyarakat untuk mengapresiasi produksi vaksin merah putih yang dihasilkan putra-putri terbaik Indonesia.

Baca Juga:  Ketua PWNU Kalsel Ingatkan Pesan Jas Merah

“MUI Jatim optimistis produk vaksin merah putih menjadi kebanggaan nasional dan persembahan Jawa Timur untuk Indonesia,” tuturnya.

Sementara itu, peneliti vaksin Merah Putih Unair Dominicus Husada menjelaskan, sebanyak 190 juta jiwa warga masyarakat Indonesia yang belum divaksin memungkinkan untuk memanfaatkan kehadiran vaksin Merah Putih.

“Selain itu, vaksin Merah Putih bias juga disumbangkan kepada masyarakat dunia. Kita bersyukur, Indonesia masih terhitung beruntung karena selain ada menolak, yang menerika adanya program vaksinasi cukup banyak. Nah, kita lihat di Afrika, justru lebih banyak membutuhkan vaksin di masa pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.

Ada syarat khusus untuk penggunaan vaksin Merah Putih. Di antaranya, menurut Dr Dominicus Husada, yang bersangkutan belum pernah divaksin sebelumnya. Selain itu, sehat badan dan berusaha di atas 18 tahun.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA