Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memprediksi, ada kecenderungan harga sembako naik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah atau Tahun 2022. Ketua Satgas Pangan Polri Irjen Pol Helmy Santika mengatakan, penyebab kenaikan harga diakibatkan naiknya permintaan terhadap bahan pokok.
“Terdapat kecenderungan naiknya harga sembako yang disebabkan karena naiknya permintaan atau demand bahan pokok pangan,” tulis Helmy dalam keterangan tertulis, Jumat (04/03/2022).
Helmy menambahkan, kenaikan harga bahan pokok seperti kedelai, gula, dan daging, serta yang masih dipenuhi dari impor, disebabkan karena ada kenaikan harga di negara asal. Sedangkan untuk komoditi musiman, seperti cabai rawit merah (CRM), kenaikan harga disebabkan adanya curah hujan tinggi dan berakhirnya musim panen.
“Maka harga CRM akan cenderung mengalami kenaikan terlebih dihadapkan meningkatnya permintaan karena puasa dan lebaran,” ujar dia.
Menurut Helmy, pemerintah juga mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok serta menjaga ketersediaan dan distribusi dengan menugaskan BUMN dan melaksanakan operasi pasar, sehingga harga masih bisa terkendali dan terjangkau oleh masyarakat.
Sementara itu, Satgas Pangan Polri bersama dengan kementrian terkait turut serta mengawal ketersediaan bahan pokok serta kontrol harga agar tetap stabil. Selain itu, juga melakukan deteksi dini terkait gejolak permasalahan yang ada dari tingkat produsen, petani, pedagang, distributor, importir, maupun konsumen untuk dikoordinasikan dengan pemerintah dalam rangka mencari solusi terbaik menjelang puasa dan lebaran.
“Turut serta turun ke lapangan bersama-sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, serta Badan Pangan Nasional untuk mengecek dan mengidentifikasi permasalahan yang ada,” imbuh Helmy.
Pemerintah menyatakan akan terus berupaya menurunkan harga sejumlah bahan pangan (sembako) yang mengalami kenaikan jelang akhir tahun ini. Upaya tersebut antara lain dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui langkah-langkah komprehensif dan holistik, baik kebijakan maupun langkah taktis di lapangan berupa operasi pasar. Sebelumnya diketahui bahwa bahan pangan mengalami kenaikan dalam skala nasional, seperti minyak goreng kemasan, telur ayam ras, serta cabai rawit merah. (Ful)