Suasan di Ukraina semakin memprihatinkan. Invasi Rusia ke negara kecil tersebut membuat warga ketakutan. Belum lagu korban jiwa yang ditimbulkan, serta rusaknya fasilitas umum.
Karenanya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi di Ukraina menyusul serangan militer dari Rusia.
“Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi,” demikian bunyi pernyataan Kemenlu, Jumat (25/02/2022).
Pemerintah meminta semua pihak menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan. Pemerintah juga mengatakan, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima karena membahayakan masyarakat setempat.
“Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia,” bunyi pernyataan Kemenlu. Kemenlu sudah menyiapkan rencana evakuasi WNI yang berada di Ukraina.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/02/2022) mendeklarasikan perang dengan Ukraina, menurut laporan dari New York Post.
Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina. Tak lama setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.
Putin mengatakan, Rusia tidak berniat menduduki Ukraina dan menyalahkan pemerintah negara tetangganya itu atas potensi pertumpahan darah. Dia mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat. Dalam pidatonya, Putin berbicara kepada pasukan Ukraina, mendesak mereka untuk meletakkan senjata.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah kawasan strategis telah dikuasai Rusia. Seperti pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl yang sempat menyita perhatian beberapa tahun silam karena pernah mengalami kebocoran. Belum lagi ibu kota Ukraina, Kiev timggal selangkah lagi akan dikuasai tantara Rusia. (Ful)