Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari berharap Muslimat NU tidak hanya besar kuantitas, tapi juga kualitasnya agar lebih berperan aktif dalam pembangunan. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kota Mojokerto menjadi salah satu fokus pembangunan yang tidak dilewatkan dalam pemerintahannya. Sebagaimana hal tersebut juga tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya program-program Muslimat NU. Hal tersebut dalam rangka bersinergi meningkatkan kapasitas SDM di Kota Mojokerto,” ungkap Ning Ita dalam pembukaan Madrasah Kader NU ke-45, Jumat (11/02/2022).
Lebih lanjut, ia juga mengharapkan agar ke depan para kader Muslimat NU dapat secara utuh memahami makna Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja), sebagai ideologi. Demikian pula tidak hanya diterapkan dalam internal organisasi, melainkan juga di berbagai sektor kehidupan.
“Saya berharap ke depan tidak hanya besar dalam jumlah kader, tapi juga kualitas dari seluruh jamaah kader agar memiliki kompetensi yang tinggi,” ujarnya.
Selain itu, sebagai salah satu kader yang juga turut serta dalam MKNU tersebut, Ning Ita juga mengajak kader Muslimat NU lainnya agar bisa melek teknologi, dan memanfaatkannya untuk berdakwah terkait Aswaja. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Bu Nyai Masruroh Wahid, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Timur.
“Para kader Muslimat NU harus memiliki militensi yang dapat mengimbangi tantangan zaman. Mengingat banyak tantangan yang terus datang, yang tanpa disadari dapat menggoyahkan umat Islam,” ucapnya.
MKNU ke-45 merupakan sekolah kader bagi pengurus PC Muslimat NU di Kota Mojokerto. Kegiatan digelar selama tiga hari, Jumat-Ahad (11-13/2/2022) di Hall lantai 4, MPP Gajah Mada Kota Mojokerto. (Ful)