Search

H Amin Said Husni Hindari Cara Represif Aparat

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang hukum dan Pendidikan ini menentang cara-cara represif aparat dan meminta pemerintah agar mengedepankan pendekatan persuasif terkait persoalan lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

“Kita meminta kepada aparat kepolisian untuk tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan harus menghindari tindakan represif kepada masyarakat,” katanya, Rabu (09/02/2022).

Mantan Bupati Bondowoso, Jawa Timur ini mendorong adanya dialog antara dua belah pihak (warga Wadas dan aparat pemerintah) agar menemukan jalan keluar yang maslahah.

“PBNU sesegara mungkin akan memediasi pihak-pihak yang bersengketa,” jelas Amin.

Dirinya juga menerangkan bahwa PBNU kini tengah berkoordinasi dengan pengurus NU setempat untuk menghimpun informasi yang lebih lengkap dan akurat terkait keadaan di sana.

Baca Juga:  Hasil Investigasi PBB, Jurnalis Abu Akleh Tewas Ditembak Israel

“PBNU sudah meminta PWNU Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan PCNU Purworejo, MWCNU dan Ranting Wadas untuk menghimpun informasi selengkap mungkin, sebagai bahan untuk menemukan solusi yang terbaik bagi semua pihak,” terang Amin.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PBNU H Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) yang mengatakan, PBNU akan membantu advokasi dan komunikasi antara warga Desa Wadas dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Kita akan melakukan advokasi dan membantu komunikasi dengan Pak Gubernur agar situasi kondusif, jangan ada penangkapan dan intimidasi,” kata Gus Fahrur.

Gus Fahrur menyayangkan adanya tindakan penangkapan yang mewarnai proses pengukuran lahan di Desa Wadas. Padahal, semestinya sebelum pengukuran dilakukan harus ada kesepakatan lebih dulu antarapemerintah dengan warga.

Baca Juga:  Badriyah Fayumi, Penulisan Sejarah Bias Gender

“Harus ada proses dialog dan dibangun kesepakatan sebelum dilakukan pengukuran agar melegakan masyarakat dan menjamin penyelesaian yang saling menguntungkan,” tegas dia.

Masalah Wadas kini tengah menjadi perbincangan berbagai kalangan. Hal tersebut karena sebagian warga setempat enggan melepaskan lahan untuk dijadikan lokasi perluasan tambang. Yang disayangkan, sebelum terjadi kesepakatan, ternyata pihak keamanan melakukan aneka tindakan intimidasi kepada warga, bahkan melakukan penangkapan. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA