Search

Pemerintah Dorong yang Terjangkit Covid-19 Segera Periksa

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mendorong masyarakat bergejala seperti terjangkit Covid-19 segera memeriksakan diri. Sebab, katanya, varian Omicron umumnya memiliki gejala ringan tapi tetap berisiko berat bahkan memicu kematian.

“Walaupun gejala yang ditunjukkan umumnya ringan, tapi risiko untuk sakit berat bahkan kematian tetap ada,” kata Nadia Tarmizi, dikutip dari Antara, Ahad (30/01/2022). Pernyataan itu menjawab kecenderungan perilaku masyarakat yang bergejala tapi enggan melakukan tes di fasilitas pelayanan kesehatan. Situasi itu dipicu sikap masyarakat yang masih menganggap enteng gejala Omicron.

Kementerian Kesehatan melaporkan laju tes Covid-19 melalui metode tes antigen maupun tes cepat PCR dalam kurun sepekan terakhir berkisar kurang dari 2,54 persen per pekan. Padahal pada kurun Juli 2021 Indonesia mencatatkan rekor tes tertinggi di sejumlah provinsi rata-rata 50-90 persen. Nadia mengatakan, target tes Covid-19 per hari di level populasi di Indonesia mencapai 324 ribu orang. Untuk itu,

Baca Juga:  Risma Serahkan Bantuan Rp 100 Juta untuk Perbaikan Jalan di Kampung Badui

Nadia mengimbau masyarakat untuk mengetahui lebih di potensi penularan Omicron melalui sejumlah gejala yang timbul. Laporan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada 17 pasien Omicron di RSUP Persahabatan Jakarta Timur menunjukan batuk kering 63 persen, nyeri tenggorokan 54 persen, pilek 27 persen, sakit kepala 36 persen dan demam 18 persen.

Sebelumnya, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa hari terakhir masih memasuki tahap awal. Oleh sebab itu, ia meminta agar kapasitas tempat tidur di rumah sakit diprioritaskan untuk pasien yang memiliki gejala sedang dan berat.

“Kita masih di awal, belum puncak, jangan sampai RS penuh duluan, maka perlu penguatan sistem rujukan selain tadi dideteksi ke komunitas, dan tentu di sini juga dropping dari APD dan pelayanan publik, obat termasuk oksigen perlu dipersiapkan,” kata Dicky. (Ful)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA