LAMPUNG TIMUR – Kita semua harus bersyukur berada disebuah organisasi bernama Gerakan Pemuda Ansor, (GP Ansor) setidaknya wasilah GP Ansor dan NU inilah kita semua dapat belajar Ilmu Allah SWT dengan jelas sanad dan nasabnya. Standar ini penting untuk menjaga kemurnian dan kesejukan ajaran agama Islam ini, disaat sekarang ini banyak orang yang belajar agama tanpa standar sehingga melahirkan faham yang banyak keliru dan berujung pada sikap dan tata kelola yang keliru juga.
Gus Aun menyatakan, bahwa pada saat kita membeli handphone atau alat elektronik apapun memakai standar, tapi mengapa justru ketika beragama kita tidak mau menggunakan standar.
Hal tersebut disampaikan Katib Syuriah PBNU, KH. Aunullah Ala Habib atau biasa disapa Gus Aun dalam agenda Halaqah kader yang digelar oleh pengurus Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Selasa (25/1/2022) malam, di komplek Pesantren Al Falah, Desa Sukaraja Nuban, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur.
“Bahwa tantangan dunia hari ini sangat berat, diantaranya adalah era disrupsi yang terjadi diluar dugaan kita, media sosial yang banyak dijadikan rujukan banyak orang dalam bersikap dan beragama sehingga standar kebenaran agama menjadi samar, disatu sisi dunia sedang disibukkan oleh ancaman persatuan dan kesatuan yang terus merapuh,” tambah pengasuh Pesantren Al Huda Doglo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah ini.
“Kondisi ini nanti akan diperparah jika organisasi seperti kita tidak punya gerakan yang istiqamah, untuk menjawab semua ini tidak lain seluruh kader GP Ansor harus meningkatkan kapasitas diri dan melakukan konsolidasi menyeluruh dari Pimpinan Pusat sampai ke Pimpinan Ranting dan kader. Karena hanya dengan organisasi yang besar dan terkonsolidasi, maka tantangan zaman ini akan dapat kita sikapi dengan baik, yang harus dikonsolidasikan bukan hanya organisasi, tapi juga harus melakukan konsolidasi ruhaniyah untuk menguatkan jiwa agar tetap dalam sinar Ilaahi,” tambah Instruktur Nasional Kaderisasi PP GP Ansor ini.
Dalam sesi akhirnya Gus Aun juga mengingatkan empat karakter kader muda NU dalam hal ini GP Ansor, yakni; karakter Keislaman, karakter Keindonesian, karakter kerakyatan dan Karakter kepemudaan.
“Empat karakter ini jika lepas maka ini akan menjadi ancaman serius bagi Nahdlatul Ulama dimasa depan, sebab GP Ansor adalah gambaran NU masa depan dan sekaligus masa depan NU. Untuk mewujudkan itu maka seluruh kader GP Ansor harus mampu menetapkan kebenaran ghayah (tujuannya) dalam ber-NU atau ber-Ansor,” tambahnya.
“Ghayah itu tidak lain adalah pengkhidmatan total dalam rangka menggapai barakah dan mengabdi pada negeri. Dengan ghayah yang tepat maka jadi apapun nanti kader GP Ansor ia tidak akan lupa asalnya dan tidak akan lupa kepada siapa dulu dia harus berbuat, karena bagi kader yang terpenting bukan posisi tapi mengabdi, “tutup Gus Aun.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Lampung Timur, H. M. Muslih, M.H, menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Gus Aun, PC GP Ansor Kabupaten Lampung Timur merasa tersanjung dengan kesediaan Gus Aun hadir ditengah-tengah kesibukan beliau menjelang pelantikan PBNU yang tinggal beberapa hari lagi, kehadiran Gus Aun bukan hanya menambah ilmu pengetahuan kami tapi juga menambah semangat (ghirah) kami dalam berkhidmat dalam GP Ansor.
“Halaqah kader adalah konsolidasi organisasi dan peningkatan kapasitas kader menjadi salah satu solusi bagi Kader GP Ansor dalam menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama,” tambahnya.
“Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua PW GP Ansor Provinsi Lampung, H. Hidir Ibrahim, M.Si, yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan Halaqah kader yang kami laksanakan dalam rangka rangkaian hormat Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama Ke-96 tahun 2022 M ini,” tutup alumni Pesantren Darul A’mal Kota Metro ini.
Halaqah kader yang digelar oleh pengurus PC GP Ansor kabupaten Lampung Timur tersebut yang dihadiri oleh ; pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Se – Kabupaten Lampung Timur, Satkoryon Banser se – Kabupaten Lampung Timur, pengurus PC GP Ansor Kabupaten Lampung Timur, Satkorcab Banser Kabupaten Lampung Timur, para santri Pesantren Al Falah Sukaraja Nuban, dan lain-lain.
Agenda Halaqah kader ini berakhir dengan doa yang diimami oleh pengasuh Pesantren Al Falah, Sukaraja Nuban, yang juga Ketua PC LBM NU Kabupaten Lampung Timur, KH. Syamsul Bahri.(Akhmad Syarief Kurniawan)