Kasus infeksi Covid-19 harian di Indonesia terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19 dr Makky Zamzami mengatakan bahwa kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) di berbagai kota dan kabupaten harus terus ditingkatkan.
Hal tersebut demi menghindari fungsi faskes yang kolaps, seperti pada saat gelombang kedua Covid-19 melanda Indonesia.
“Kita sudah berpengalaman melewati gelombang kedua. Untuk itu, kesiapan replika faskes di beberapa daerah sudah harus melakukan berbagai simulasi. Jangan sampai kita seperti kemarin berkendala di rumah sakit, oksigen susah. Kita bisa belajar banyak dari itu,” katanya, Selasa (25/01/2022).
Sementara itu, varian baru Covid-19 Omicron turut menyumbang angka kenaikan kasus positif. Dari penyebarannya yang pesat, dr Makky menyebut angka kenaikan kasus Omicron meningkat secara signifikan.
Kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia dikonfirmasi pertama kali oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021. Angka tersebut terus naik. Hingga kini, tercatat 1.161 kasus konfirmasi Omicron telah ditemukan di Indonesia. Hal ini, sambung dr Makky, menandakan adanya penyebaran Omicron melalui transmisi lokal.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa protokol kesehatan (prokes) harus terus digalakan. Pemerintah dan masyarakat diharapkan terus bersinergi menerapan prokes ketat dan melaksanakan vaksinasi primer juga booster. Selain itu, Penerapan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai levelnya juga dinaikan dengan beberapa kriteria.
“Misalnya penerima vaksin booster sudah berapa persen, maka PPKM berada di level sekian. Itu perlu, apalagi dengan pembelajaran tatap muka (PTM) yang menuju 100 persen,” urainya.
Melalui segenap upaya tersebut, Bendahara Lembaga Kesehatan NU (LKNU) periode 2015-2021 ini optimis Indonesia bisa terhindar dari ancaman adanya gelombang ketiga Covid-19 di tanah air.
“Kalau program ini tetap dilaksanakan secara masif yaitu tertib prokes, vaksinasi booster, dan vaksinasi usia 6-11 tahun, itu saya rasa membantu mencegah terjadinya gelombang tiga. Artinya, kita bisa menahan laju perkembangan Omicron,” paparnya. (Ful)