Search

Fatayat NU Lampung Gandeng PWI Adakan Sekolah Jurnalistik

Saat ini warga dengan sangat leluasa mendapatkan akses informasi. Dengan gawai yang dimiliki, kapan saja dengan leluasa bisa mendapatkan kabar, termasuk dari belahan negara mana saja.

Karenanya perlu ada penguatan literasi bagi warga agar tidak mudah menerima apalagi menyebar kabar bohong atau hoaks. Dan untuk menangkal hal tersebut diperlukan literasi dan pendidikan media yang memadai. Sekolah jurnalistik adalah salah satu upaya mencerdaskan guna mengurangi dampak hoaks di sosial media.

Untuk itu Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Lampung membuat program sekolah jurnalistik yang berencana mengandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setempat.

“Kami ingin ikut memberantas hoaks untuk dapat melindungi masa depan anak bangsa. Untuk itu kami ingin PWI Lampung bersama Fatayat NU berkolaborasi dalam kegiatan sekolah jurnalistik yang akan kami lakukan,” kata Ketua PW Fatayat NU Lampung, Wirdayanti, Kamis (20/01/2022).

Baca Juga:  Bangun Citra Masjid Bersih dan Nyaman Ibadah, Ini Program DMI

Hal tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Kantor PWI Lampung, Balai Wartawan H Solfian Akhmad, Bandarlampung.

Wirda dan rombongan diterima Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah, Amirrudin Sormin (Wakil Ketua Siber PWI Lampung), serta jajaran pengurus. Pertemuan berlangsung akrab dan akan dilakukan tindak lanjut yang lebih nyata dalam pendampingan dan pemberitaan.

“Saya sangat bangga Fatayat NU Lampung berkunjung ke sini, insyaallah dengan adanya kolaborasi yang dijalin kita bisa sama-sama berguna untuk masyarakat,” kata Wira. Wira menambahkan, dalam kolaborasi yang di jalin PWI Lampung siap untuk mempublikasikan kegiatan yang dilakukan.

“Semoga kita dapat saling bersinergi, mengisi dan mendukung. Hal-hal apa saja yang dapat dikolaborasikan antara Fatayat NU dan PWI Lampung untuk ke depannya,” tegasnya. (Ful)

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA