Search

Selebgram Juga Bisa Mengasuh Pondok

Selebritis Instagram, atau yang lebih dikenal dengan selebgram, memang lagi menjamur saat ini. Mereka adalah orang yang memiliki followers banyak di instagram. Seperti halnya An an Aminah. Perempuan cantik dengan 11,9K followers tersebut memang memiliki paras yang cantik. Maka tidak heran, jika postingan foto yang diunggahnya mendapat banyak likers, dan dan komentar positif dari para pengikutnya.

Jika selebgram hanya mengandalkan paras maupun spot foto yang bagus saja, itu merupakan hal yang lumrah. Namun bagaimana jadinya, jika paras ayu itu dibarengi dengan hati yang cantik pula. Pastinya semakin banyak jumlah followersnya.

Seperti yang dilakoni An an sapaan akrabnya. Putri dari pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Fauzan 1 Sukaresmi, Garut itu, rupanya tetap konsen ikut mengasuh di pondok. Bahkan, dirinya mengaku akan terus mengabdikan diri untuk mengajar tanpa pamrih. Hal itu terlihat dari banyaknya foto instagram yang An an upload, tidak ada satu pun menunjukkan kegiatan sosial mengajarnya itu.

Baca Juga:  Hj Mundjidah Wahab Raih Kursi di Tiap Dapil

“Saya mengajar setiap hari di pondok pesantren. Kebetulan saya mengajar untuk santri-santri yang masuk tahun ke-2, itu dalam baca Al-Quran. Jadi, untuk santri-santri yang memang baru lancar Qurannya. Kemudian beberapa kajian kitab kuning fiqihnya yang dasar. Kemudian saya juga melakukan pembinaan seminggu dua kali. Kemudian, saya juga mengadakan diskusi rutin keaswajaan di pesantren ini,” ungkap An an saat diwawancarai Majalah Aula.

Diakuinya, mengajar di Ponpes Fauzan sejak tahun 2012 lalu bukan merupakan perintah orang tua. “Itu murni keinginan saya sendiri atas arahan orang tua. Bentuknya tidak perintah,” kata An an.

Ia menambahkan, kegiatan mengajar, An an terinspirasi dari ayahnya. “Beliau selalu bilang kepada saya, amalkan lah ilmu meski sedikit. Menanam ilmu yang sedikit kepada anak yang belum mengerti, jauh lebih bermanfaat dari pada orang yang memiliki banyak ilmu namun hanya terarahkan untuk kemanfaatan pribadinya sendiri,” ujarnya mengenang.

Baca Juga:  Airlangga Hartarto - Menjalankan Harapan Presiden

Bagi alumnus Pondok Pesantren Al-Masthuriyat ini, mengajar adalah wujud pengabdiannya kepada masyarakat. “Saya pikir, semua puncak dari pengamalan dari apa yang sudah kita dapatkan dari pendidikan adalah mengajar,” kata perempuan yang menjadi Duta Mahasiswa Genre di tahun 2016 itu.

Tidak hanya itu, mengajar bagi An an, sangatlah menyenangkan. Dengan mengajar, dirinya dapat membangkitkan energi dan semangat belajar para santri untuk semakin giat dalam menimba ilmu.

Perempuan cantik peraih juara Tahfid Quran di pondoknya itu mengatakan, dalam mengajar, seringkali realita yang terjadi adalah guru memaksa murid untuk memahami dan mendapatkan nilai yang tinggi dalam pelajarannya. Bagi ketua santri Parahyangan ini, fenomena seperti itu merupakan hal yang lumrah, namun perlu sedikit diubah. Ia memperjelas, caranya yakni dengan merubah anak menjadi tertarik akan pelajaran tersebut.

Baca Juga:  KH Cholil Nafis Tegaskan Praktik Poliandri Haram

“Buat anak menyukai mapel (mata pelajaran) tersebut, buat anak jatuh cinta. karena dengan menyukai mapel itu, kita tidak perlu memaksa mereka mengerti subjeknya, kita tidak perlu meminta mereka mengerjakan tugas. Semuanya akan menjadi kesenangan buat mereka, dan kesulitan akan membuat tantangan kecil untuk mereka selesaikan kemdian,” terang anggota Pengurus Cabang (PC) Fatayat Garut itu. * Hikmah

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA