Search

LKKNU Pantau Program Konseling Keluarga Sakinah di Surabaya

Surabaya, AULA – Perhatian kepada warga kurang mampu terus dilakukan Lembaga Kemaslahatan Nahdlatul Ulama (LKKNU) termasuk dalam program konseling keluarga. Beragam program diluncurkan demi memastikan Nahdliyin atau warga NU mendapatkan perhatian, apalagi di masa Pandemi Covid-19

salah satu yang melakukan perhatian adalah Pengurus Pusat (PP) Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU). Beberapa waktu lalu telah meluncurkan hibah ke masyarakat di Desa Watu Agung dan Tanjungwidoro, Bungah, Gresik.

Selain itu program pernikahan dan kontak jodoh masal, juga dilakukan guna membantu perempuan dan laki-laki yang belum memiliki pasangan. Baik yang masih single maupun duda. Semua dibantu untuk berkonsultasi di dalam LKKNU.

Pendamping program Keluarga Sakinah Nurul Hidayah mengungkapkan, dirinya pernah bertemu dengan salah satu pasangan yang usianya sudah lanjut di atas 35 tahun. Dengan calon mempelai perempuan tidak memiliki ayah dan ibu.

Baca Juga:  Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Anak

“Jika seperti ini kami harus membantu melamarkan, karena yang perempuan tidak ada ibu bapak, saya yang nemani saat akad, lanjut kirab, membawa 4 sampai 5 bemo dari sini,”tuturnya.

Dirinya merangkap jadi MC, dengan membantu tanggapan rebana untuk memeriahkan. Semua hantaran dan mas kawin pun LKKNU yang mengerjakan.

“Ada juga pasangan yang kirim lewat wa, fotonya, terus saya kenalkan di group, ada juga muridnya yang memang nyari istri, alhamdulillah seminggu kemudian jadi, dan bulan lalu sudah lamaran, Januari nanti akad nikah di Malang,”paparnya.
Selain masalah pernikahan, dalam konseling keluarga di LKKNU juga menangani permasalahan dalam soal kemiskinan. Seperti pada Jumat (06/03/2021) dilakukan monitoring terhadap hibah yang telah diberikan kepada warga Gresik.

Baca Juga:  Gus Ulil: Syarat Bolehnya Mengkafirkan

“Kunjungan kami kali ini adalah dalam rangka memonitor untuk memastikan bahwa program bantuan dana pengentasan kemiskinan berjalan dengan baik dan benar,” kata Qohari Kholil. Perwakilan dari PP LKKNU tersebut menjelaskan bahwa dalam bantuan tersebut terdapat pengelolaan ikan dari hulu sampai hilir. Artinya, mulai dari pembibitan ikan sampai menjadi bahan baku dan penjualan hasil pengolahan ikan.

“Jadi, pelaksanaan harus lancar, tidak ada mata rantai produksi yang macet, sehingga menerima bantuan bisa sama-sama sukses di tengah pandemi Covid-19,” katanya yang didampingi Neng Muslihah Rofiq.

Rencananya, program tersebut akan membuat makanan ringan dari bahan baku ikan. Seperti kerupuk ikan. Sehingga nantinya, masyarakat dapat meningkatkan ekonomi dari pembibitan ikan, pengolahan ikan dan sampai bagian pemasaran hasil produksi pengolahan ikan.
“Semoga, Nahdhiyin dapat menjalankan usaha dengan baik dan lancar, sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil ini bisa bermanfaat,” harapnya.

Baca Juga:  Ahl-Kitab dalam Islam (4): Keakraban antara Islam dan Kristen

Turut mendampingi pada acara tersebut, Ketua Pengurus Wilayah (PW) LKKNU Jawa Timur, H Sumangat, Ketua Pimpinan Cabang (PC) LKKNU Kabupaten Gresik, Achmad Fachri, Sekretaris Lestari Widodo dan pendamping program, Nurul Hidayah.
Penulis adalah Mahasiswa S2 BK Unesa

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA