AULA, Sidoarjo – SMK Diponegoro Sidoarjo mengadakan kegiatan Peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri 2021, pada Jumat (21/10) dengan tema “Meneladani Akhlak dan Meningkatkan Cinta Kepada Rasulullah”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Badan Pelaksana Pendidikan Nahdlatul Ulama Sidoarjo dan diikuti oleh seluruh siswa siswi SMK Diponegoro Sidoarjo dan segenap Guru serta Karyawan.
Kepala SMK Diponegoro Sidoarjo Mochammad Fuad Nadjib dalam sambutannya menyampaikan tentang keteladanan Rasulullah SAW yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya oleh para siswa SMK Diponegoro Sidoarjo atau yang terkenal dengan sebutan SMK RoJo (Diponegoro Sidoarjo).
“Rasulullah adalah sosok panutan dan teladan bagi umatnya, dahulu Madinah itu Namanya Yatsrib dan Yatsrib adalah keturunan dari Nabi Nuh As., yaitu Yatsrib bin Lauh bin Malik bin Syam bin Nuh, setelah Nabi Muhammad menginjakkan kakinya di Yatsrib, kota itu dinamakan Madinah karena pengertian asal dari Madinah atau mutamaddin yaitu peradaban, dan Rasulullah tinggal di Madinah membawa Madinah menjadi kota yang berkembang Peradabannya.”
Alumni Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar ini juga berpesan agar para siswa siswi SMK Diponegoro Sidoarjo ini lebih giat belajar karena masa depan Nahdlatul Ulama’ dan Negara Indonesia ini ada di pundak para pemuda pemudi sekarang.
“Mumpung masih belajar tanamkan keyakinan bahwa kita akan sukses nantinya, setelah keyakinan ditanamkan terus disambut dengan Ikhtiar yaitu belajar dan berdoa agar nantinya siswa siswi SMK Diponegoro Sidoarjo ini menjadi generasi yang unggul dan mandiri”
Tausiyah dalam acara ini disampaikan oleh Habib Muhammad bin Sholeh al-Habsyi salah satu tokoh ulama’ di Sidoarjo. Habib Muhammad menyampaikan tentang bagaimana cara meneladani Rasulullah di era sekarang ini.
“Rasulullah itu adalah sosok yang sangat pantas untuk digemari, berbeda dengan menggemari artis, kalau menggemari Artis pasti ada masanya, ketika naik daun artis akan banyak penggemarnya tetapi ketika sudah surut dan sepi di dunia entertainment pasti akan surut juga penggemarnya, sedangkan rasulullah tidak, rasulullah adalah orang atau sosok yang pantas untuk digemari siapa saja dan tidak mengenal masa.”
Habib Muhammad melanjutkan dalam ceramahnya bahwa tidak ada ruginya memuji-muji Rasulullah dan walaupun rasulullah dipuja-puja bukan Rasulullah yang malah makin tinggi derajatnya tetapi orang yang memuja itu yang makin tinggi derajatnya.
“Memuji-muji Rasulullah ataupun membaca Sholawat itu tidak ada ruginya, berbeda dengan memuji-muji seseorang, kalau kita memuji Seseorang maka seseorang itu yang derajatnya akan terapkan sedangkan Rasulullah berbeda, semakin kita memuji Rasulullah semakin kita derajatnya akan bertambah, seperti Gelas Air yang sudah penuh ketika dituangkan air lagi diatasnya maka aliran air itu akan meluber ke sekitar gelas tersebut” pungkasnya.