Search

PWNU Jatim Bangun Gedung Baru 17 Lantai, Dikerjakan AKN

AULA, Surabaya – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur bakal punya gedung baru 17 lantai. Namanya Menara 17 PWNU Jatim. Lokasinya di halaman parkir sisi utara gedung utama kantor PWNU Jatim di Jalan Masjid Al-Akbar Surabaya. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada Ahad (03/10/2021), masuk dalam rangkaian peringatan Hari Santri Nasional.

Hadir dalam peletakan batu pertama, di antaranya, KH Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU; Nizar, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama; KH Agoes Ali Masyhuri Wakil Rais PWNU Jatim; KH Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim; Kusnadi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur, dan sejumlah pengurus dan kiai lainnya.

Pengerjaan gedung baru tersebut diserahkan kepada PT Aula Konstruksi Nusantara (AKN), perusahaan konstruksi di bawah naungan PWNU Jatim. Matorurrozaq Ismail selaku Ketua pelaksana pembangunan menjelaskan, Menara 17 PWNU Jatim dibuat dengan desain yang diadopsi dari tiga pilar NU, yaitu Nahdlatul Wathan, Tashwir Al-Afkar, dan Nahdlatut Tujjar.

Baca Juga:  Khataman Al-Qur’an 22 Kali, Tandai Dies Natalis Unwahas

Karena itu, kata dia, bentuknya nanti tiga menara. Adapun 17 lantai diambil dari angka tanggal kemerdekaan RI. Hal itu menunjukkan komitmen NU terhadap NKRI. Gedung didirikan di atas lahan seluas 2.100 meter per segi.

Di dalam gedung terdapat banyak ruang di setiap lantainya. Ada ruang khusus PWNU Jatim dan banom serta lembaga, juga ada ruang khusus untuk PCNU-PCNU, juga ada lantai khusus parkir kendaraan. “Ada klinik rumah sakit spesialis juga, tenaga kesehatannya disiapkn dari Asosiasi Dokter NU,” ujar Matorurrozaq.

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menjelaskan, keberadaan gedung baru ini sangat penting dalam hal pelayanan oleh NU kepada umat dan masyarakat luas. Menurutnya, warga NU saat ini sudah banyak yang menengah ke atas. Karena itu, gedung Menara 17 tersebut bisa menjadi penanda perkembangan dan kemajuan NU saat ini.

Baca Juga:  Memaknai Tantangan Media di Era Digital

“Warga NU mulai banyak yang menengah ke atas. Biasanya mereka nikahan di hotel-hotel atau di tempat-tempat yang menurut mereka cukup representatif. Sudah tidak mau nikahan dan walimahan masang terop. Nah, dari pada memakai gedungnya milik orang lain, mending di gedung milik PWNU,” ujar Kiai Mustamar.

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA