AULA, Jakarta – Isu jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) mengemuka dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu (25/09/2021). Pertanyaannya sama dengan sebelum-sebelumnya, dilaksanakan tahun 2021 ini atau ditunda lagi.
Pimpinan Pengurus Besar NU, baik syuriah maupun tanfidziyah, juga menyinggung soal itu saat menyampaikan sambutan di atas podium. Tak terkecuali Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Pesan yang disampaikan oleh Kiai Miftach begitu menyejukkan di tengah silang-pendapat tentang jadwal pelaksanaan muktamar.
“Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang saat ini dilaksanakan adalah satu bagian bagi kita untuk mengambil keputusan yang pasti tentang jadwal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, dan sekaligus sebagai media bagi seluruh pengurus NU yang memiliki hak untuk hadir dan mengikuti Munas-Konbes ini,” kata Kiai Miftach.
Pengasuh Pesantren Miftachussunnah Surabaya itu menjelaskan, aspirasi dari struktur NU tingkat wilayah tidak dinafikan. PBNU menghormati hak-hak utusan wilayah yang mengaspirasikan agar Muktamar ke-34 NU dilaksanakan pada tahun 2021 ini, selambat-lambatnya pada bulan Desember.
“Ini sekaligus menjadi harapan dan doa agar pandemi segera berakhir dengan catatan manakala nanti kondisi tidak memungkinkan karena adanya kondisi pandemi Covid-19 yang membahayakan keselamatan bersama, maka kami minta ridla dan keikhlasan dari para Pengurus Wilayah NU untuk menyerahkan keputusan terkait penyelenggaraan muktamar NU pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tandas Kiai Miftach.
Atasnama PBNU, Kiai Miftach meminta maaf kepada seluruh jajaran kepengurusan NU, baik dari tingkat wilayah, cabang, MWC, hingga ranting, dan Nahdliyin karena belum bisa melaksanakan Muktamar ke-34 NU pada Oktober 2021 ini, yang semestinya dilaksanakan pada 2020 di Lampung namun tertunda karena Covid-19.
Atanama PBNU, saya sangat memahami kegelisahan pengurus wilayah, pengurus cabang, majelis wakil cabang, pengurus ranting, dan seluruh jajaran dan warga NU yang tentunya sudah menunggu keputusan pelaksanaan muktamar yang ke-34. Kita warga NU adalah kader dalam yang siap menghadapi segala situasi dan kondisi,” ujarnya.
Isu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU agar digelar tahun 2021 ini mula kali mencuat dari PWNU Jawa Timur, setelah syuriyah dan tanfidziyah menggelar rapat pada Selasa (14/09/2021). PWNU Jatim memutuskan untuk mengusulkan itu di arena Munas Alim Ulama dan Konbes NU kali ini.
Keputusan tingkat wilayah itu ditindaklanjuti dengan rapar koordinasi dengan seluruh Pengurus Cabang NU se Jatim beberapa hari kemudian. Hasilnya, seluruh PCNU di Jatim sepakat dengan PWNU untuk memperjuangkan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU digelar tahun ini.
Usulan itu kian menguat ketika Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf melakukan pertemuan dengan sejumlah kiai dan ulama sepuh di kediaman Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, KH Anwar Manshur, di Pesantren Lirboyo Kediri pada Senin (20/09/2021) pekan sebelumnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu KH Kafabihi Mahrus, Katim Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, KH Hasan Mutawakkil Alallah dari Pesantren Genggong Probolinggo, KH Ubaidillah dari Pesantren Langitan Tuban, salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, juga sejumlah kiai muda dan gus pesantren.
Selain Jatim, Sejumlah PWNU di provinsi lain ikut menyuarakan usulan yang sama, di antaranya PWNU DIY. Bahkan, sejumlah PWNU di luar Jawa juga seirama. “Sampai hari ini yang statemen resmi akan memperjuangkan hal yang sama (mengusulkan Muktamar NU digelar tahun 2021) setelah dimulai PWNU Jatim, itu ada Kalimatan Selatan, ada Sumatera, ada Bengkulu, ada Nusa Tenggara Barat, dan banyak kayaknya dari wilayah-wilayah,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shochib saat itu.
AULA, Jakarta – Isu jadwal Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) mengemuka dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu (25/09/2021). Pertanyaannya sama dengan sebelum-sebelumnya, dilaksanakan tahun 2021 ini atau ditunda lagi.
Pimpinan Pengurus Besar NU, baik syuriah maupun tanfidziyah, juga menyinggung soal itu saat menyampaikan sambutan di atas podium. Tak terkecuali Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Pesan yang disampaikan oleh Kiai Miftach begitu menyejukkan di tengah silang-pendapat tentang jadwal pelaksanaan muktamar.
“Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang saat ini dilaksanakan adalah satu bagian bagi kita untuk mengambil keputusan yang pasti tentang jadwal pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, dan sekaligus sebagai media bagi seluruh pengurus NU yang memiliki hak untuk hadir dan mengikuti Munas-Konbes ini,” kata Kiai Miftach.
Pengasuh Pesantren Miftachussunnah Surabaya itu menjelaskan, aspirasi dari struktur NU tingkat wilayah tidak dinafikan. PBNU menghormati hak-hak utusan wilayah yang mengaspirasikan agar Muktamar ke-34 NU dilaksanakan pada tahun 2021 ini, selambat-lambatnya pada bulan Desember.
“Ini sekaligus menjadi harapan dan doa agar pandemi segera berakhir dengan catatan manakala nanti kondisi tidak memungkinkan karena adanya kondisi pandemi Covid-19 yang membahayakan keselamatan bersama, maka kami minta ridla dan keikhlasan dari para Pengurus Wilayah NU untuk menyerahkan keputusan terkait penyelenggaraan muktamar NU pada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” tandas Kiai Miftach.
Atasnama PBNU, Kiai Miftach meminta maaf kepada seluruh jajaran kepengurusan NU, baik dari tingkat wilayah, cabang, MWC, hingga ranting, dan Nahdliyin karena belum bisa melaksanakan Muktamar ke-34 NU pada Oktober 2021 ini, yang semestinya dilaksanakan pada 2020 di Lampung namun tertunda karena Covid-19.
Atanama PBNU, saya sangat memahami kegelisahan pengurus wilayah, pengurus cabang, majelis wakil cabang, pengurus ranting, dan seluruh jajaran dan warga NU yang tentunya sudah menunggu keputusan pelaksanaan muktamar yang ke-34. Kita warga NU adalah kader dalam yang siap menghadapi segala situasi dan kondisi,” ujarnya.
Isu pelaksanaan Muktamar ke-34 NU agar digelar tahun 2021 ini mula kali mencuat dari PWNU Jawa Timur, setelah syuriyah dan tanfidziyah menggelar rapat pada Selasa (14/09/2021). PWNU Jatim memutuskan untuk mengusulkan itu di arena Munas Alim Ulama dan Konbes NU kali ini.
Keputusan tingkat wilayah itu ditindaklanjuti dengan rapar koordinasi dengan seluruh Pengurus Cabang NU se Jatim beberapa hari kemudian. Hasilnya, seluruh PCNU di Jatim sepakat dengan PWNU untuk memperjuangkan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU digelar tahun ini.
Usulan itu kian menguat ketika Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Katib Aam KH Yahya Cholil Staquf melakukan pertemuan dengan sejumlah kiai dan ulama sepuh di kediaman Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, KH Anwar Manshur, di Pesantren Lirboyo Kediri pada Senin (20/09/2021) pekan sebelumnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu KH Kafabihi Mahrus, Katim Syuriah PWNU Jatim KH Syafruddin Syarif, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, KH Hasan Mutawakkil Alallah dari Pesantren Genggong Probolinggo, KH Ubaidillah dari Pesantren Langitan Tuban, salah satu Ketua PBNU Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, juga sejumlah kiai muda dan gus pesantren.
Selain Jatim, Sejumlah PWNU di provinsi lain ikut menyuarakan usulan yang sama, di antaranya PWNU DIY. Bahkan, sejumlah PWNU di luar Jawa juga seirama. “Sampai hari ini yang statemen resmi akan memperjuangkan hal yang sama (mengusulkan Muktamar NU digelar tahun 2021) setelah dimulai PWNU Jatim, itu ada Kalimatan Selatan, ada Sumatera, ada Bengkulu, ada Nusa Tenggara Barat, dan banyak kayaknya dari wilayah-wilayah,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shochib saat itu.