Accurate reasech and consulting Indonesia (ARCI) menobatkan Rektor Universitas Islam Jember (UIJ) Abdul Hadi sebagai salah satu tokoh inspiratif dalam pendidikan di Jawa Timur.
Penghargaan ini disampaikan Direktur ARCI Surabaya, Baihaqi Siroj, di sela-sela halal bi halal dan peresmian Kantor rektorat Kampus UIJ dan Koperasi UIJ mart, di Aula Kampus UIJ (Kampus Kebanggaan Warga NU Jember) pada Senin, 24 Mei 2021.
Baihaqi Siroj menjelaskan membutuhkan waktu 2 bulan untuk melakukan survei kepuasan publik terhadap 25 Tokoh di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut terpilih 6 tokoh inspiratif peduli pendidikan pendidikan Jawa Timur. Di antaranya, Ketua Umum PP Pergunu, yang juga Pengasuh PP Amanatul ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, Prof. Dr. Asep Syaifuddin Chalim, Rektor Universitas Islam Jember, Drs. Abdul Hadi, SH, MM., Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dr. Wahid Wahyudi, Rektor UIN Surabaya, Prof Dr. masdak Hilmi dan Direktur Universitas Terbuka Surabaya, Dr hj suparti.
Lebih lanjut, kata dia, Abdul Hadi dinobatkan sebagai tokoh inspiratif, karena kepedulian terhadap perkembangan pada dunia pendidikan di Jember. Salah satu indikator kepedulian, upayanya terhadap mahasiswa yang kurang mampu.
“Dengan kepeduliannya, banyak mahasiswa yang awalnya tidak bisa kuliah, akhirnya bisa kuliah. Mahasiswa yang awalnya putus kuliah karena persoalan ekonomi, bisa lulus,” imbuhnya.
Sementara Rektor UJI, Abdul Hadi mengaku masih belum percaya dengan penghargaan tersebut. Sebab, ia merasa tidak ada yang luar biasa yang ia lakukan. Ia bekerja karena telah diberi amanah oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) sehingga ia terima secara tulus ikhlas.
“Bahkan awalnya ia juga belum percaya dipilih sebagai Rektor UJI saat itu. Sebab, masih banyak kader lain yang lebih mampu secara keilmuan memimpin Kampus milik NU Jember ini, ketimbang dirinya,” tuturnya.
Bahkan saat itu, ia mengajak semua civitas akamika UIJ, tidak usah menganggap seorang Abd Hadi sebagai Rektor.
“Anggap sebagai teman untuk membesarkan Kampus UIJ,” jelas pria yang mengawali karirnya di UIJ sebagai sebagai tukang sapu kampus UIJ.
Sebelum bekerja di UIJ, ia pernah bekerja sebagai tenaga honorer pada bagian retribusi Dipenda Kabupaten Jember. Namun lembaga tersebut diswastakan di bawah Dinas Perhubungan yang pada akhirnya dibubarkan.
Sejak itu ia melamar bekerja di UIJ dan diterima sebagai tukang sapu. Pekerjaan itu ia tekuni dan sambil kuliah hingga lulus. Tak berapa lama, dia kemudian diangkat menjadi staf TU.
Meski Demikian, minat belajar terus tumbuh. Hadi kuliah lagi S1 bidang Hukum dan S2 dan lulus. Perjalanan karirnya terus naik menjadi KTU Fisif, Dekan Fisip UIJ 2 Priode, hingga menjadi Rektor saat ini.
“Saya belum pernah jadi warek (wakil rektor), langsung terpilih menjadi rektor,” tandasnya.
Di tengah kesibukan di UIJ, Hadi juga pernah mendirikan sekolah di beberapa tempat dan menjadi kepala sekolah di sekolah yang didirikan.
“Pernah mendirikan MA Alqori Jember, MA Miftahul Ulum, Desa Sidomukti Kecamatan Mayang, MA Al imam Desa Gambiran Kalisat. Kepala sekolah Pertama dan juga mengajar di sekolah tersebut,” tutur pria yang juga memiliki klinik Abd Hadi ini.