Search

Ciptakan Aplikasi Islami yang Edukatif

Munculnya berbagai macam aplikasi yang menyajikan materi tentang keagamaan, memang sulit dibendung di era milenial. Tapi jika tidak hati-hati dan pintar-pintar memilih aplikasi yang tepat, justru bisa menjerumuskan pemahaman agama yang radikal.

Maklum, kelompok-kelompok yang mengaungkan konsep khilafah kini terus menyebarkan pengaruhnya melalui aplikasi berbau agama. Nah, untuk membendung pergerakan kelompok radikal tersebut, kini hadir Aplikasi Kesan yang bisa menjawab keinginan masyarakat untuk belajar agama melalui teknologi informasi.

Aplikasi Kesan yang digagas oleh H Hamdan Hamedan dan resmi diluncurkan pada Senin, 5 Mei 2019 ini, bernafaskan ajaran Ahlusunnah Waljamaah. Chief Executive Officer Kesan ini, mengaku terinovasi dari risetnya bahwa belum ada aplikasi lengkap yang memudahkan santri atau umat Islam untuk belajar mengaji.

Tidak hanya itu, lelaki kelahiran Jakarta Selatan ini juga menyediakan fitur pengingat ibadah. Disamping itu, konsep aplikasi yang dirancang Hamdan juga membantu pemberdayaan umat Islam lewat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan produk 100% dijamin halal.

Ia menambahkan, beragama fasilitas tersedia dalam aplikasi tersebut yang bisa memenuhi kebutuhan umat Islam. Seperti, Alquran, doa-doa, dzikir dan sholawat, jadwal sholat, haji dan umrah, kitab kuning, quotes “Hikmah hari ini”, serta kalender hijrah dan arah kiblat.

Baca Juga:  Hadiri Kemah Bhakti GP Ansor Wonosobo, Ganjar Ingatkan Sejarah Besar Ansor untuk Indonesia dan Kemanusiaan

Aplikasi ‘Kesan’ juga menyediakan artikel harian yang membahas Islam yang bernafaskan Ahlussunah Waljamaah, tanya jawab kiai maupun bu nyai.

“Aplikasi kesan di desain untuk aplikasi santri, warga nahdliyin dan semua umat Islam. Ternyata warga muslim luar negeri juga mendownload. Berarti ajaran Ahlussunah An Nahdliyah ini sebetulnya diterima dengan baik oleh mereka. Sejauh ini sudah di download kurang lebih 40 ribu pengguna dari 20 negara. Seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Saudi Arabia,” tuturnya.

Meski aplikasi ‘Kesan’ ini terbilang sudah lengkap, Hamdan mengaku akan menambah beberapa fitur baru untuk kebutuhan penggunanya. Misalnya, di bulan ramadhan nanti, aplikasi ini akan menyiapkan 30 hadis khusus ramadhan, kutipan ulama, artikel harian dan remainder tarawih.

Dengan tambahan fitur baru tersebut, Hamdan berharap pengguna aplikasi Kesan terus meningkat. “Melalui informasi pemberitaan maupun lewat media sosial, kita berharap pengguna aplikasi ini meningkat. Karena pelanggan yang puas itu, pelanggan yang merekomendasikan. Kesan juga akan memastikan akan membuat penggunanya betah dan suka, karena kita percaya dengan memberikan produk bagus maka orang akan merekomendasikan ke orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dievaluasi, Pertunjukan Seni di Alun-alun Surabaya Diberhentikan Sementara

Terkait fitur pemberdayaan ekonomi umat, Hamdan berharap, bisa dimanfaatkan oleh para santri, dan warga nahdliyin yang ingin mendalami bisnis UMKM. Pasalnya, di aplikasi ini menyajikan berbagai macam produk mulai beras, kerajinan tangan, maupun jasa.

“Nanti kita akan membuka sistem pembayaran online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Seperti PPOB jual beli pulsa. Dengan menggunakan HP, mereka bisa membeli pulsa lalu bisa dijual lagi ke orang lain. Mereka bisa menjadi santripreneur,” harapnya.

Pria yang sempat tinggal di California, Amerika Serikat selama 15 tahun ini, dulunya menempuh pendidikan Associate Degree In Arts (AA) Studi Universitas dengan Honours Desember 2005. Selain itu, lelaki kelahiran 2 Juni 1985 ini juga menyandang gelar Bachelor Of Arts (BA) dalam Studi Internasional Summa Cum Laude dengan IPK 3,92 Desember 2008, terakhir Master Of Art (MA) dalam Studi Kebijakan dan Hubungan Internasional 2009.

Selama di Amerika Serikat, Hamdan mengikuti kegiatan dakwah, seperti pengajian di masjid dekat tempat tinggalnya. Pengajian itu bernafaskan Ahlussunah Waljamaah. “Islam di Amerika adalah Islam yang moderat. Seperti di Indonesia, kita baca sholawat, maulid, diba’i, jadi nilai aswaja sangat universal,” imbuhnya.

Baca Juga:  KH Robbach Ma’sum Wafat, Gus Atta: Beliau Ulama Sekaligus Umara

Perjalanan Hamdan tidak sampai di situ, ia kembali ke Indonesia tahun 2017 lalu menciptakan aplikasi Kesan tahun 2019. “Saat pulang ke Indonesia, saya pikir belum ada aplikasi yang pas bernafaskan Ahlussunah Waljamaah. Lalu saya bertemu, ngobrol dengan teman-teman yang pernah nyantri. Bahkan kami sowan ke beberapa pondok pesantren NU, seperti Pondok Buntet Cirebon, Pesantren An Nawawi Tanara Serang Banten, dan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Komplek Al Baedlowi,” tuturnya.

Peluncuran aplikasi ‘Kesan’ juga diapresiasi oleh KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurut Kiai Said, hadirnya aplikasi ‘Kesan’ bisa memberikan dampak yang lebih baik dalam keseharian umat Islam, dan menyebarkan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

“Kesan harus terus hadir untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang santun, toleran, ramah, serta bermanfaat bagi segenap umat. Tak hanya itu, Kesan juga harus terus menjadi aplikasi Islami yang edukatif,” ujar Kiai Said

 

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA