Search

Jalin Kerjasama dengan Mega Insurance, NUJEK Luncurkan Produk Layanan Nujek Protection

Surabaya, AULA – Nusantara Ojek (NUJEK) kembali melaunching produk layanan terbarunya yaitu Nujek Protection, yang bergerak dibidang Asuransi Kecelakaan diri. Kali ini NUJEK bekerjasama dengan Mega Insurance Syariah.

Chief Operation Officier-COO Imam Syafii menyampaikan, langkan ini menjadi bukti bahwa NUJEK memberikan perlindungan kepada mitra dan pelanggan, apabila terjadi kecelakaan yang tak terduga selama 365 hari atau dalam satu tahun.

Lebih lanjut, kata Imam, proteksi itu diberikan pada seluruh mitra ojek, tidak hanya driver, tetapi juga mitra ojek profesional skill. Sebanyak 300 ribu mitra ojek di seluruh pelosok Indonesia, yang diharapkan bisa menjadi mitra Nujek Protection.

“Target kita di akhir tahun 2021 minimal sudah ada 80 atau bahkan 100 persen semua mitra tercover. Setelah tercover semua, kemungkinan, nanti dari Mega Insurance ada tambahan-tambahan,” ungkapnya disela-sela peluncuran Nujek Protection sekaligus penandatanganan perjanjian kerjasama asuransi kecelakaan diri syariah di Kantor NUJEK Pusat, Nubhub Digital Vallery (Paco) Jalan Taman Bungkul No 23 Darmo Surabaya, Kamis 25 Februari 2021.

Baca Juga:  PBNU Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Kades

Perlindungan itu diberikan dalam bentuk santunan kematian, cacat tetap, biaya pengobatan dan kerugian bila terjadi musibah kecelakaan diri. Karenya, NUJEK protection ini penting untuk memberikan rasa aman bagi seluruh pengguna layanan NUJEK.

Sementara itu, kata Kurniawan, perwakilan dari Mega Insurance Jakarta mengapresiasi semangat NUJEK dalam menyediakan produk asuransi terbaik untuk masyarakat, dan meningkatkan pelayanan terbaik bagi Mitra, serta pelanggan NUJEK. Ia menegaskan, semangat NUJEK sangatlah pas dengan visi Mega Insurance yang selalu optimis, memberikan kepuasan pada pelanggan, dan bersinergi.

Menurutnya, di era ini semua harus cepat beradaprasi. Karena banyak pola hidup masyarakat berubah, pola transaksinya juga berubah.

“Kita senang dapat mitra NUJEK yang sudah jalan dengan ekosistemnya. Jadi sangat berbangga hati kami menjadi bagian dari ekosistem NUJEK sendiri,” ujarnya.

Terkini

21 Mei 2024Jemaah Haji Dapat Smart Card di Makkah, Ini Fungsinya Jakarta () — Ada yang berbeda dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jamaah haji, sekaligus sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). "Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jamaah Indonesia," tutur Anna Hasbie, Juru Bicara Kementerian Agama, di Jakarta, Selasa (21/5/2024). Jemaah haji Indonesia, lanjut Anna, diminta membawa smart card selama berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna. "Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jamaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jamaah ke Armuzna, wajib memakainya," terang Anna. Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Khalilurrahman, di Makkah, juga mengimbau agar ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu, termasuk juga jamaah, bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaga sebaik mungkin. "Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jamaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," imbau Khalil, sapaan akrabnya. Khalil menambahkan, smart card akan didistribusikan melalui Kepala Sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jamaah melalui ketua rombongan. "Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jamaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jamaah haji benar- benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil Lebih lanjut, Khalil mengungkapkan, pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jamaah apabila kehilangan smart card. Namun jumlahnya sangat terbatas. "Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti tapi dibatasi 10 persen dari jamaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jamaah) hati-hati menyimpannya," tutur Khalil Khalil menambahkan, smart card ini merupakan implementasi pelaksanaan peraturan Arab Saudi yang mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa. "Nah itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," imbuh Khalil. Scan Barcode Kartu smart card didominasi warna coklat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil jamaah. Di sana juga terdapat barcode yang bisa dipindai untuk mengetahui data jamaah. Apa saja data yang tersaji? Khalil menjelaskan bahwa data tersebut antara lain berisi nama jamaah, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Makkah.

Kiai Bertutur

E-Harian AULA