Search

Kiai Achfas Zen Meninggal Dunia, NU Kota Blitar pun Berduka

BLITAR — Inna lilllahi wa inna ilaihi roji’un. Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar KH Achfas Zen wafat pagi ini Rabu 23 September 2020 sekitar pukul 08.00. Almarhum wafat pada usia 77 tahun meninggalkan 6 anak dan 10 cucu. Kehilangan Kiai Achfas yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Putri Bustanul Muta’allimat (salah satu pesantren tua di kota Blitar), adalah duka sedalam-dalamnya bagi PCNU Kota Blitar, warga NU, dan masyarakat pada umumnya.

Keponakan KH Achfas Zen, yang juga pengurus Pondok Pesantren Putri Bustanul Muta’allimat, Abdul Majid, M.PdI menjelaskan bahwa KH Achfas Zen hanya bersekolah di PERGUNU, berlokasi di jalan Semeru Kepanjenkidul yang saat ini menjadi SDI Kota Blitar.

Baca Juga:  Penanganan PMK Harusnya seperti Covid-19

“Beliau pernah mondok di Pondok Pesantren Sidogiri Jawa Timur. Beliau tekun berorganisasi, diantaranya sekretaris PC IPNU tahun 70-an, sekretaris PCNU kab/kota Blitar, sekretaris LP Ma’arif kab/kota Blitar, ketua Takmir Masjid Agung Kota Blitar, ketua BAZNAS (Badan Amil Zakat) kota Blitar dan lain sebagainya. Karena memang hobinya organisasi. Hingga menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama 19 tahun,” katanya.

KH Achfas Zen merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara, lahir tahun 1943. Merupakan pengasuh pondok pesantren Bustanul Mutaallimat ke-2, menggantikan sang Ayah, KH Zainuddin. KH Achfas Zen pernah menjadi hansip tahun 1964 di Gunung Kelud, hingga 2 tahun kemudian ada lahar.

“Orang nya tegas, prosedural, taat aturan, istiqomah, dan suka berorganisasi,” ungkap Bapak dua anak ini.

Baca Juga:  Pelaku Penempelan Stiker QRIS Palsu Masjid Ditangkap, Ditetapkan Tersangka Penipuan

Sementara itu Walikota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd saat diminta memberikan sambutan sebelum keberangkatan almarhum.

“Saya atas nama pribadi maupun pemerintah kota Blitar turut belasungkawa. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan keimanan dan keikhlasan. Mudah-mudahan almarhum diberikan khusnul khotimah,” tuturnya.

Walikota Blitar menjelaskan adanya 3 amalan yang pahalanya senantiasa mengalir meski sudah wafat.

“Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan putra putri yang saleh salehah,” katanya.

Kiai Achfas Zen merupakan sosok yang mampu melakukan konfigurasi antara kiai, politisi, dan pejuang agama.

“Sebagai anggota DPRD kota Blitar dari fraksi PPP,” pungkas Santoso, seperti dilaporkan Imam Kusnin Ahmad. (rn)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA