Search

Santri Blokagung Banyuwangi Dikarantina, Ini Kepedulian JQH NU Jatim

Santri Ponpes Blokagung Banyuwangi saat menjalani karantina.
Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi saat menjalani karantina Covid-19.

BANYUWANGI — Sejumlah santri Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi sedang dikarantina. Mereka menghadapai masalah Covid-19. Untuk itu, PW Jamiyatul Qura wal Huffadz (JQH) Jawa Timur turut peduli dengan aktivitas belajar mereka yang terganggu tersebut.

“Kami langsung datang ke lokasi mereka. Alhamdulillah, bisa memberikan sedikit bantuan untuk meringankan masalah mereka,” tutur Musyafa’, salah seorang pengurus JQH NU Jawa Timur, dalam keterangan Senin, 7 September 2020.

Dijelaskan Musyafa’, pihaknya hadir ke lokasi karantina di Pesantren Asuhan KH Hisyam Syafaat itu, pada Sabtu lalu. Ia bersama bendahara KH. Syaroful Minan dan Ketua PC JQHNU Kraksaan, Habib Anis.

“Alhamdulillah, sumbangan ekstra buah sebanyak 15 dus telah kami serahkan,.” turur Musyafa’, yang diterima petugas logistik Pesantren Darussalam Blokagung.

Baca Juga:  Wali Kota Eri Cahyadi Sediakan 1.160 Kuota Beasiswa Pelajar Penghafal Al-Quran

Sebelumnya, JQH NU Jawa Timur telah menghubungi Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, yang diwakili Dr Hj Nihayatul Wafiroh MA sebagai juru bicara.

“Alhamdulillah, terima kasih atas kepedulian saudara-saudara pada kami. Semoga para santri yang dikarantina dan santri semuanya mendapat perlindungan dari Allah Subhanahu wa ta’ala,” tutur Ning Nik, panggilan akrabnya.

Seperti diketahui, 600 lebih santri Ponpes Darussalam Blokagung dinyatakan positif Covid-19. Mereka itulah yang tengah dikarantina.

Sementara itu, kabar terakhir cukup melegakan. Menurut Nihayatul Wafiroh, Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi pada Minggu, 5 September 2020, telah mewisuda 80 santri yang sudah dinyatakan negatif dari Covid-19.

Pihaknya mengucapkan syukur atas suksesnya para santri menjadi “pemenang” dalam pertarungan melawan Covid-19.

Baca Juga:  Resep Takoyaki

“Alhamdulillah hari ini kami mewisuda 80 santri yang sudah dinyatakan negatif dari covid-19. Ini wisuda penyintas (pemenang melawan) covid,” ungkap Ning Nik, sapaan akrabnya.

Ia pun berujar kepada pers, “Tahukah kalian bagaimana perasaan saya ketika ahirnya bisa memeluk kalian? Meledak bahagia, meledak haru, meledak bangga, meledak cinta dan segala perasaan bercampur jadi satu”.

Dengan bahagia, kepada para santri, Nihayah Wafiroh mengucapkan terima kasih karena tanpa lelah menyerah melawan Covid-19.

“Terima kasih anak-anakku yang telah membuktikan kepada dunia bahwa covid bukan aib. Covid bisa disembuhkan. Terima kasih anak-anakku yang telah ikhlas menjalani semua proses karantina dengan baik,” ujarnya.

Hal itu, menurutnya, sebagai bentuk syukur atas suksesnya santri Ponpes Darussalam menjadi pemenang dalam pertarungan melawan covid. Di samping itu, wisuda ini juga sebagai penyemangat untuk tidak pernah menyerah dalam perlawanan terhadap covid.

Baca Juga:  Mitigasi Perubahan Iklim, Mari Gotong-Royong Rehabilitasi Hutan

Selanjutnya, pihak pesantren akan meneruskan karantina lokal hingga beberapa hari ke depan. Sehingga semua santri Pondok Pesantren Darussalam dinyatakan sehat dan bebas dari Covid-19.

“Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar kami bisa menyelesaikan karantina ini dengan baik,l dan kami bisa keluar sebagi pemenang dari pertarungan covid-19,” kata Nihayatul Wafiroh.(rn)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA