Search

Bersama Kapolrestabes, Ketua DMI Surabaya Ajak Hijrah ke Norma Baru

Ketua DMI bersama Kapolrestabes Surabaya mengunjungi Masjid Tangguh Semeru.
Ketua DMI bersama Kapolrestabes Surabaya mengunjungi Masjid Tangguh Semeru.

SURABAYA – Gerakan Masjid Tangguh yang digelar bersama Kapolrestabes dan DMI Kota Surabaya berlangsung di Masjid At-Taqwa, Jalan HR Muhammad Surabaya. Gerakan di masjid ini berlangsung Jumat, 21 Agustus 2020.

Seperti biasanya, kegiatan sosialisasi Gerakan Masjid Tangguh dihadiri Kapolrestabes Kombes Pol Jhony Edison Isir dan Ketua DMI Surabaya Arif Afandi. Yang berbeda, di masjid ini, Arif juga bertindak sebagai khatib Jumat.

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan cara dialog bersama para jamaah usai salat Jumat. Dalam kesempatan tersebut, Kapolrestabes Isir menjelaskan tentang pentingnya menjadikan masjid sebagai bagian dari Kampung Tangguh dalam mengatasi pandemi corona.

Lalu apa yang disampaikan Arif Afandi dalam khotbah Jum’atnya? Ia menguraikan tentang sejarah hijrah Rasulullah SAW. Menurutnya, hijrah tidak hanya dilihat dari perpindahan Nabi dan para sahabatnya dari Makkah ke Yatsrib (Madinah).

Baca Juga:  Jamaah Bisa Pulang Lebih Cepat, Ini Ketentuannya

“Hijrah perlu dilihat dari perjalanan Nabi membangun peradaban baru di kota Yatsrib. Begitu masuk perbatasan kota itu, beliau membangun masjid. Demikian juga ketika sampai di kota Yatsrib, beliau juga membangun masjid,” katanya.

Dari masjid itulah Nabi membangun peradaban baru. Dari masjid beliau merebranding kota Yatsrib menjadi Madinah yang berarti tempat beradab. Kota baru yang masyarakatnya diatur dengan konstitusi tertulis pertama.

“Ini artinya hijrah Nabi tidak hanya meninggalkan tempat lama ke tempat baru. Tapi juga membangun peradaban baru, nilai-nilai baru, dan norma-norma baru. Spirit ini yang harus kita tiru sekarang,” kata mantan Wawali Surabaya ini.

Karena itu, ia mengajak para jamaah masjid dan umat Islam pada umumnya berhijrah ke norma baru dalam menghadapi pandemi corona ini. Berhijrah ke tatanan kehidupan baru dengan mengedepankan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Baca Juga:  Menag Apresasi Upaya Saudi Investigasi Masalah Layanan Masyair

Sementara itu, dalam dialog dengan jamaah usai Salat Jum’at, Isir menegaskan bahwa kondisi Surabaya masih mengkhawatirkan. “Kita sempat masuk ke sona orange. Namun hanya sehari dan kembali menjadi zona merah,” katanya.

Karena itu, ia berharap agar para takmir masjid dan jamaahnya ikut bergotong royong dalam upaya mengatasi pandemi Covid ini. Ia pun berterima kasih kepada beberapa masjid yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan mendeklarasikan menjadi masjid tangguh.

Safari gerakan Masjid Tangguh kerja bareng Polrestabes dan DMI Kota Surabaya ini sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Tujuannya untuk menyosialisasikan norma kehidupan baru dalam menghadapi Covid-19. * mil

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA