Search

Amar Tolak Gerakan Radikalisme di Tulungagung

Massa Amar saat menggelar aksi di depan gedung DPRD Tulungagung
Massa Amar saat menggelar aksi di depan gedung DPRD Tulungagung

TULUNGAGUNG – Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat maupun mahasiswa, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulungagung, Senin, 3 Agustus 2020. Mereka mendesak pemerintah membubarkan gerakan radikalisme di Tulungagung.

Massa yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Anti Radikalisme (AMAR) itu, menyoroti keberadaan kelompok yang di duga beraliran wahabi. Saat ini kelompok tersebut sedang membangun yayasan di desa Tapan, dan menamakan dirinya Imam Syafii.

Dalam aksinya mereka menyampaikan beberapa aspirasi kepada DPRD setempat. Di antaranya, mendorong pemerintah untuk melaksanakan tugasnya sesuai amanat perundang-undangan. Menegakkan supremasi hukum. Mendorong pemerintah untuk menolak segala bentuk radikalisme dan terorisme, serta kembalikan ketentraman Kabupaten Tulungagung.

Baca Juga:  Dukung Gerakan Literasi Digital, Ketua PWNU Jatim Minta Kitab Turots Pesantren Didigitalisasi

Selain itu, massa aksi menuntut agar membubarkan Yayasan Imam Syafii, dan Kombatpol, serta menuntaskan proses hukum Yayasan Imam Syafii desa Tapan.

“Tulungagung pernah menjadi sarang teroris, kita ingatkan agar jangan sampai kembali bangkit kelompok radikalisme dan terorisme,” kata orator melalui pengeras suara dari atas kendaraan itu.

Massa dari berbagai organisasi itu terdiri, Pemuda Pancasila, Pagar Nusa, Gerakan Pemuda Ansor, Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser), Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKAN), Accses Point Names (APN), PGN, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Karang Taruna.

Lalu ada Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Fatayat NU, Kopri, dan Gusdurian, Kahuripan, Sahabat Nusantara, Rabhithah Al-Maahid Al-Islamiyah (RMI), LP Maarif NU, BEM IAIN, BEM STAI Diponegoro, BEM Unita, BEM STKIP, BEM STIKES, Ikatan Sarjana NU, GMP, BMPI, Porsigal, Forsis, 1000 Rebana, PBM, Tim baduak dan Klekar karpet macan.

Baca Juga:  Kantor MWCNU Lenteng Sumenep Diduga Dibakar, Dilaporkan ke Polisi

Syahrul Munir, mantan Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Tulungagung, meminta kepada segenap peserta untuk merapatkan diri sebagai bentuk kekompakan sekitar 50 elemen masyarakat yang turut aksi.

Ia juga mengimbau untuk mengumandangkan selawat dan lagu Yalal Wathon dengan kompak. Massa pun menyanyikannya dan meneriakkan yel-yel ganyang radikalisme dan terorisme.

Sementara, Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Supriyanto mengatakan jika petugas keamanan yang diturunkan mencapai 900 personel.

“Dari internal Polres, Polsek dan Polres penyangga masing-masing 100 personel. Yaitu Polres Trenggalek, Kediri dan Blitar,” kata Supriyanto yang berada di lokasi. * lin/tim

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA