MAKKAH – Pelaksanaan haji di masa Pandemi tahun ini benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang super ketat. Saking ketatnya, jamaah haji tidak diperbolehkan menyentuh Ka’bah dan Hajar Aswad.
Dari 1.000 jamaah, sekitar 700 di antaranya adalah ekspatriat. Jamaah yang diizinkan beribadah tahun ini hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tidak mempunyai penyakit bawaan.
Seluruh jamaah yang telah memenuhi syarat melakukan karantina mandiri sepekan sebelum memulai proses ibadah haji. Mereka melakukan pemeriksaan corona sesaat sebelum memasuki kota suci Makkah. Seluruh jamaah haji juga menerapkan jaga jarak selama melaksanakan kegiatan.
Setelah proses ibadah haji selesai, para jamaah diwajibkan melakukan karantina mandiri lagi. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi telah menetapkan protokol di seluruh lokasi pelaksanaan ibadah haji, termasuk melarang jamaah menyentuh Ka’bah dan Hajar Aswad.
Baik jamaah maupun pemandu semuanya harus diperiksa suhu tubuh di setiap lokasi pelaksanaan haji. Masker dan perlengkapan pelindung wajah harus selalu dipakai.
Sementara untuk di Arafah dan Muzdalifah, dipastikan tidak lebih dari 10 jamaah yang berada di dalam tenda berukuran 50 meter persegi. Untuk lontar jumrah, tidak lebih dari 50 jamaah per kelompok yang masuk ke lokasi. Adapun batu kerikil yang digunakan didesinfeksi lebih dahulu.
“Tidak ada masalah terkait keamanan dalam pelaksanaan haji ini, tetapi kami melakukan itu untuk melindungi jamaah dari bahaya pandemi virus corona,” kata Direktur Keamanan Publik Arab Saudi, Khalid bin Qarar Al-Harbi, Kamis (30/7/2020).
Di tempat terpisah, Konsul Haji Konsulat Jenderal RI Jeddah Endang Jumali menyampaikan, hingga Rabu (29/7/2020) sore tercatat ada 13 warga negara Indonesia (WNI) terdaftar sebagai jemaah haji 1441 Hijriah/2020 Masehi. Seluruh WNI itu merupakan ekspatriat, atau WNI yang tinggal di Arab Saudi. “Sampai sore ini (29 Juli 2020), jumlah WNI ekspatriat di Saudi yang terdata sebagai calon jamaah haji ada 13 orang,” kata Endang melalui keterangan tertulis di laman resmi Kementerian Agama, Kamis (30/7/2020).
Menurut Endang, 13 WNI itu tinggal di berbagai wilayah di Saudi, yakni di Riyadh (1), Madinah (2), Yanbu’ (1), Makkah (4), Jeddah (4), dan Al Khobar (1). Mereka adalah Muhammad Wahyu, Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, ‘Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain, Ali Muhsin Kemal, dan Akram Hadrami.
Endang mengatakan, seluruhnya saat ini sudah mulai menjalankan proses ibadah haji. “Waktu Subuh tadi di Saudi, 29 Juli 2020, mereka sudah mengambil miqat di Qarnul Manazil (thoif). Selanjutnya mereka melakukan Thawaf Qudum di Masjidil Haram,” tutur Endang.
Rabu (29/7/2020) malam, kata Endang, jemaah menginap di Mina untuk menjalani Tarwiyah. Paginya, mereka bertolak ke Arafah. “Di Arafah, mereka akan menggunakan tenda wilayah negara-negara Arab. Di Mina, mereka menggunakan Hotel Abroj Mina yang berada di dekat Jamarat,” ujar Endang. * arb, rls, sir