MALANG – Mbah Kanafi, kini berusia 90 tahun lebih. Ia menghabiskan masa tuanya seorang diri, hidup sebatang karang dalam rumah yang berukuran 7X4 meter persegi di tengah ladang. Tidak mudah masuk menuju rumah Mbah Kanafi. Tidak ada akses mobil menuju rumahnya, sepeda motor pun harus dituntun agar bisa sampai ke rumahnya.
Melihat itu, Tim NU Care LAZISNU Jawa Timur berjalan sejauh 300 meter dari jalan utama, lebar jalan pun tidak sampai satu meter. Rumah Mbah Kanafi tidak terlihat lantaran di sekelilingnya adalah ladang dan lapangan luas. Kakek kelahiran Kota Batu Jawa Timur ini, hidup sebatang karang kurang lebih 40 tahun.
Lasmari, Ketua JPZIS NU Care LAZISNU Masjid Baitullahi Akbar Watu Gong, Kota Malang yang juga merawat Mbah Kanafi selama ini mengisahkan hidup Mbah Kanafi.
“Anak Istrinya sudah lama kembali ke pangukuan sang Ilahi. Dulunya Mbah Kanafi ini adalah pengembala Sapi dan Kambing milik mertua saya. Beliau ikut mertua kurang lebih 50 tahun. Selanjutnya, orang tua sudah tidak ada, kami sebagai anaknya diamanahi untuk merawat Mbah Kanafi, kurang lebih sudah 30 tahun ini,” kata Lasmari saat ditemui di kediaman Mbah Kanafi, Minggu 26 Juli 2020.
Lasmari mengatakan, dirinya juga sempat beberapa kali menawarkan kepada Mbah Kanafi untuk tinggal bersama di rumahnya. Namun, sekian banyak tawaran sekian banyak pula penolakan Mbah Kanafi. Lasmari pun tidak bisa memaksanya, setiap hari istri dan suadara Lasmari datang secara bergantian, sekalipun hanya untuk mengirimkan makanan.
Tidak hanya itu, Lasmari mengungkapkan, Mbah Kanafi tida punya tangan. Tangannya harus dipotong sewaktu Mbah Kanafi masih muda akibat jatuh dari pohon kelapa. Kondisi tersebut semakin membuat Mbah Kanafi hanya dapat melakukan aktivitasnya di atas kasur dan di temani dengan radio kesayangannya. “Terlebih saat ini usia Mbah Kanafi semakin tua dan sakit-sakitan,” ungkapnya.
Keadaan rumah tanpa ada toilet dan bahkan sanitasi peairan dan pencahayaan saja baru dibenahi oleh Lasmari dua bulan yang lalu. Sebelumnya, kebutuhan listrik pun mengambil dari warga sekitar. Tetapi, seringkali di putus dan akhirnya setiap malam Mbah Kanafi tidur tanpa pencahayaan.
Afif Amrullah, Ketua NU Care LAZISNU Jawa Timur prihatin melihat kondisi Mbah Kanafi yang hidup di tengah pekarangan lahan yang begitu luas, akses menuju rumah Mbah Kanafi hanya bisa dengan jalan kaki.
“NU Care LAZISNU Jawa Timur hadir memberikan bantuan kepada Mbah Kanafi melalui program Bedah Rumah Dhuafa (Berdua) sekaligus memberi bantuan uang tunai setiap bulan untuk perawatan Mbah Kanafi,” jelas Afif.
Setelah menerima bantuan itu, Lasmari mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan NU Care LAZISNU Jawa Timur yang turut peduli, memperhatikan kesejahteraan kaum dhuafa seperti Mbah Kanafi. Kami diamanhi mertua untuk memberi makan Mbah Kanafi, selama 30 tahun lebih.
“Dengan kadatangan NU Care LAZISNU Jawa Timur saya mengucapkan terima kasih. Kami merasa terbuka hati untuk meningkatkan marawat orang tua kami. Setelah ini bersama dengan warga akan bekerja sama untuk membersihkan agar lebih layak dihuni. Semoga bantuan ini menjadi berkah dan bermanfaat, khususnya untuk Mbah Kanafi,” kata Lasmari penuh harap. * rof