Surabaya – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur, H Ahmad Yani meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mempermudah pertani NU dalam memproses pengajuan ekspor pangan.
Hal itu ia sampaikan pada saat Talks Show yang bertema “Penguatan Jejaring Agrobisnis dan Advokasi Jamiah Petani Mikro” berbarengan dengan Rapat Koordinasi Wilayah atau Rakorwil dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LPNU Jawa Timur, Sabtu (19/10), di Badiklat NU Jatim Ledug, Prigen Pasuruan.
Lelaki yang akrab disapa Gus Yani ini mengatakan, selama ini dinas pertanian kurang memperhatikan para petani dari kalangan NU, yang terbukti telah berkontribusi besar dalam masalah pangan. Hal itu dia katakan, setelah mendapat pengaduan dari petani yang sulit mengkases perizinan ke dinas.
Gus Yani juga menyebut, beberapa produk dari petani NU yang sudah diekpor, seperti bunga kerisan, buah pisang dan buah alpukat yang permintaannya setiap tahun cukup tinggi di negara Jepang.
“Memang beda daerah, beda pemimpin, beda juga sudut pandangnya terhadap kelompok tani NU. Ini juga mengingatkan satu pesan leluhur NU, bahwa saatnya kita harus kembali merebut hak petani,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan kasus di Jember, jika kepala daerah tidak respek tidak ada hubungan baik dengan NU akhirnya jamaah yang menjadi korban.
“Padahal semestinya itu menjadi hak mereka untuk diakses, diperoleh tapi tidak dipermudah. Kalau daerah itu ada perhatian untuk NU insyaallah gampang,” urainya.
Gus Yani bersyukur karena di Jawa Timur bisa mesra dengan dinas provinsi, sampai malam para pimpinan mengatakan kalau tidak bisa diambil manfaatnya lebih baik saya tidak hadir di Rakorwil PW LPPNU Jatim.
“Artinya ini menjadi komitmen yang luar biasa, yang bisa ditindaklanjuti oleh masing-masing Pengurus Cabang LPPNU se-Jatim,” ungkapnya.
Menurut Gus Yani, sebuah negara akan menjadi pemenang kalau menguasai pangan. Maka ia berharap di kepengurusannya betul all out memulai pekerjaan sekecil apapun, lalu upgrate program yang menyentuh pada wilayah kehidupan dari jamaah.
“Saatnya kita mulai pekerjaan hari ini dan tidak hanya wacana. Maka di pengurusan kali ini tidak muluk-muluk, satu dua program yang riil hari ini akan kita kawal, alhamdulillah itu disepakati oleh peserta Rakorwil,” tandasnya. (Lina/Syaifullah)