Search

Pemilik PT Panglima Ekspres Travel Umrah  Kurban 17 ekor Sapi

Surabaya – Momentum Idul Adha dimanfaatkan sebagian kalangan untuk berlomba berbagi kebahagian lewat penyembelihan hewan kurban. Dan untuk mencapai kebaikan terbaik, maka sudah sepatutnya menyembelih hewan dengan kualitas prima.

Itu pula yang dilakukan pemilik PT Panglima Ekspres yang bergerak dalam jasa tours dan travel, H Muhibbin Billah. Lelaki yang akrab disapa Muhibbin ini memanfaatkan momen Hari Raya Idhul Adha dan perayaan HUT RI 17 Agustus dengan berkurban 17 ekor sapi. Ia mendistribusikan 17 ekor sapi itu kepada mitra kerja dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang tersebar di berbagai daerah, seperti Gresik, Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Tulungagung, Bangkalan, Bondowoso dan Surabaya.

“Tapi khusus hari ini, saya sisakan enam ekor sapi untuk disembelih hari ini di Surabaya,” kata Muhibbin saat ditemui media ini di tempat tinggalnya di kawasan Sememi, Benowo, Surabaya, pada Senin (12/8).

Di antara sapi yang disisakan adalah 2 ekor sapi yang merupakan hewan pemenang kontes sapi sehat. Pertama dengan harga Rp. 125 Juta, berat 1.350 ton dibuktikan sertifikat dan piala. Kedua, harga Rp. 85 juta, pemenang sapi sehat di kontes yang digelar di Gresik.

“Dua ekor sapi yang saya pilih itu karena ada beberapa kriteria. Minimal sapinya memiliki bobot yang lebih, kesehatannya juga sudah dicek, postur tubuh dan kebaikan-kebaikan lainnya sudah diteliti,” ungkap Muhibbin.

Diakuinya, harga sapi yang dikurbankan di Idhul Adha kali ini, tidak biasa. Apalagi ada sapi pemenang lomba. Alasannya, momen Idhul Adha adalah saat spesial, bisa dimanfaatkan untuk berbagi sekaligus bersilaturahim kepada sahabat, saudara dan masyarakat sekitar.

Total dari 17 sapi kurban itu, Muhibbin merogoh kocek Rp 600 juta. Apalagi dari yang disampaikan oleh orang tuanya, hari kelahirannya adalah saat hari raya Idhul Adha. Momen ini bertambah dengan rasa syukur atas bertambahnya umur.

Baca Juga:  KH Said Aqil Siroj Hadiri Pelantikan NU di Majalengka

“Harapan saya setiap tahun bisa berkurban. Saya baru sadar dan tahu hari kelahiran saya itu pas di hari kurban. Jadi info dari orang tua saya, ketika mengacu pada tahun hijriah, kelahiran saya itu pas setelah penyembelihan hewan kurban. Maka di situlah saya ingin memberikan manfaat kepada sesama,” tandasnya.

Muhibbin tercatat lahir di tahun 1983. Tahun ini usianya genap 36 dan bersyukur dengan apa yang sudah dijalani dan didapat saat ini, termasuk soal jumlah 17 ekor hewan kurban, sebelumnya Muhibbin hanya berencana 14 ekor.

“Tapi seperti ada bisikan, kalau bisa lebih. bisa 17, apalagi pas 17 Agustusan juga. HUT RI ke 74,” imbuhnya.

 

Menyisihkan Pendapatan untuk Beli Aset

Di kediamannya, Muhibbin menceritakan bisnis yang sedang ia jalankan. Salah satu perusahaan rintisannya adalah PT Panglima Ekspres, perusahaan yang bergerak di bidang jasa tours dan trevel ini sudah berdiri sejak tahun 2011 dan dilegalkan tahun 2012. Minat jamaah untuk menggunakan jasa ini meningkatan dari tahun ke tahun. Terbukti saat ini sudah melayani ribuan wisatawan dan peziarah dengan komitmen pelayanan terbaik, harga terjangkau, dan memberikan garansi kepuasan bagi para tamu dan mitranya.

PT Panglima Ekspres juga telah mendapatkan banyak kepercayaan dari customer, lewat berbagai kegiatan yang dilakukan sebelum berangkat maupun selama di Tanah Suci dan di Tanah Air. Kegitan itu meliputi manasik, ceramah, diskusi, dzikir, dan doa bersama. Di samping itu, PT Panglima Ekspres melayani kebutuhan paket tour muslim untuk keberangkatan dalam maupun  luar negeri, juga menyediakan tiket, hotel, dan visa.

Baca Juga:  Di Bumi Shalawat, Kiai Ma’ruf Amin Udar Konsep Atasi Kemiskinan

PT Panglima Ekspres ini sudah menyebar di beberapa daerah di Jawa Timur. Kini total ada 7 kantor yang sudah ia dirikan, di antaranya di Gresik, Tulungagung, Bangkalan, Jember dan sisanya 2 kantor didirikan di Surabaya.

Bagi Muhibbin, didirikannya PT. Panglima Ekspres ini mempermudah orang untuk beribadah. Ia juga menjelaskan bahwa bisnis yang ia lakoni membutuhkan strategi yang jelas supaya terus diminati masyarakat yang ingin berangkat Umrah maupun melakukan perjalanan ke luar negeri.

“Kalau tidak pandai menjalankan bisnis ini, maka kita akan ketinggalan dengan non muslim yang mulai tertarik membuka bisnis ini. Bisnis ini kan spesial, istilahnya tanpa modal, hanya membutuhkan kepercayaan, dan sangat mudah ditiru. Hanya bermodalkan ajakan, bisnis ini akan laku sepanjang masa, terutama pasarannya orang Islam yang pastinya punya keinginan untuk menginjakkan kaki di Mekkah,” jelasnya.

Menurutnya, tahun 2019 ini tercatat ada sekitar 8 ribu jamaah yang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah dan Madinah. Sementara data yang terkumpul untuk bulan September, November dan Desember tercatat ada sekitar 3 ribu jamaah yang akan diberangkatkan.

Ia menambahkan, bisnis yang dilakoni saat ini tidak hanya berupa jasa tours dan trevel saja, melainkan ada beberapa aset yang digunakan untuk berbisnis. “Bisnis saya mulainya tidak hanya umrah, tapi saya tidak mau terlena. Penyisihan pendapatan itu saya putar lagi menjadi aset, seperti kaveling, ruko, gudang kita beli, nanti kita jual lagi,” urainya.

Tentu keberhasilannya tidak sampai di situ, pada Jumat (16/8) lalu, perusahaan rintisan Muhibbin ini telah membuka kantor cabang baru di Ketintang Baru III No 2 Surabaya. Peresmian itu dihadiri Agus Wahyudi selaku Supervisor Operasional dan Handling Jamaah PT Panglima Ekspres, Moch. Jauhari selaku Kepala Cabang PT Panglima Ekspres Ketintang, Kepala Sekolah Tamriyah, DPRD Kota Surabaya dan masyarakat sekitar.

Baca Juga:  KPI Larang TV Undang Dai Ormas Terlarang, MUI Mendukung

Menariknya, dalam pembukaan sekaligus peresmian PT Panglima Ekspres Cabang Ketintang ini memberikan voucher uang senilai 2,5 juta, 5 juta, dan 10 juta untuk dibagikan ke 5 orang yang terpilih.

Acara pembukaan pun ditandai dengan pemotongan tumpeng, dilanjutkan pengundian voucher berupa uang senilai 2,5 juta, 5 juta, dan 10 juta untuk dibagikan ke 5 orang yang terpilih. Mereka yang mendapatkan voucher tampak bersyukur, bahagia, gembira, bahkan ada pula yang sampai menangis.

Diakui Kepala Cabang Panglima Ekspres Ketintang Surabaya Moch. Jauhari menyebut, voucher yang diberikan dengan total 20 juta itu memang diniatkan untuk membantu masyarakat yang ingin menjalankan ibadah umrah dan haji.

“Kami merasa terpanggil untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang ingin berangkat umrah. Karena kita tahu bahwa maindset masyarakat tentang umrah itu mahal. Maka, kami hadir untuk memberikan kemudahan lewat program-program kami, melalui tabungan umrah dan haji misalnya, kita pastikan amanah, kita jalankan sesuai prinsip Panglima Ekspres yaitu umrah tanpa mahal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Jauhari mengatakan rencananya pihaknya akan membuka pelayanan tabungan untuk pelajar baik itu di sekolah maupun di madrasah.

“Memang ada niatan dan ada perbincangan dari awal, bahwa kita memiliki program sisihkan uang sakumu untuk berumrah. Tagline ini sesuai harapan kita untuk diterapkan 3 tahun ke depan. Ini bagian dari strategi kantor perwakilan kita, strategi untuk memberikan pemahaman bahwa umrah itu murah sudah bukan mahal lagi,” tambahnya.

“Harapan kita semua lapisan baik anak sekolah maupun karyawan bisa menjalankan ibadah di tanah suci Makkah maupun Madinah,” tandasnya. (Syaifullah)

 

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA