Malang – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mendampingi Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita bersama Plt Bupati Malang Sanusi dan Forkopimda Kabupaten Malang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Lawang dan Pasar Singosari Malang, Jumat (31/5).
Sidak ini dilakukan untuk meninjau stan-stan Pasar Lawang yang terbakar beberapa waktu lalu, serta melihat ketersediaan bahan pangan di kedua pasar tersebut.
Di sela-sela kunjungan tersebut, Emil Dardak panggilan akrabnya memberikan apresiasi kepada Menteri Perdagangan untuk melakukan peninjauan pada Pasar Lawang dan Pasar Singosari. Sebab kedua pasar ini benar-benar kebanggaan dari Jawa Timur.
Ia pun menyampaikan rasa sedihnya terhadap kejadian terbakarnya stan-stan di Pasar Lawang. Karena itu harus segera tertangani.
Menurutnya, untuk memberikan bantuan itu terkait permasalahan di Pasar Lawang ada dua pilihan. Salah satunya yakni bantuan sosial tak terduga yang memungkinkan bantuan ini diberikan tanpa menunggu anggaran APBD. Kalau sudah masuk dalam bantuan soaial tak terduga harus tercatat by name by address. “Itulah yang membutuhkan waktu,” ujarnya.
Emil Dardak pun menyampaikan pengalamannya ketika menjadi Bupati Trenggalek dulu. Saat terjadi pasar yang kebakaran, pihaknya berkoordinasi dengan Kejari untuk memastikan setiap penerima bantuan harus diverifikasi by name by address.
“Kadang-kadang masalahnya yang punya slot siapa, tapi yang menempati sudah berganti nama 3-5 kali. Untuk itu masyarakat harus sabar, proses ini yang dilakukan Menteri Perdagangan membutuhkan waktu untuk memastikan penerima bantuan yang memang berhak,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan, berdasarkan hasil sidak dilakukannya pada kedua pasar, harga di Pasar Singosari lebih rendah sedikit dibanding Pasar Lawang.
“Jadi itulah khasnya pasar tradisional, pasar rakyat,” ujarnya sambil menjelaskan harga daging di Jatim termasuk yang terendah. Seperti di Pasar Singosari harga daging mencapai Rp. 110 ribu per kg.
Mendag RI menyampaikan, harga bawang putih Rp. 30 ribu per kg di Pasar Singosari lebih rendah dari di Pasar Lawang. Kemudian harga bawang merah juga mengalami penurunan. Untuk cabai rawit harganya rendah. Sedangkan cabai merah besar memang harganya sedang tinggi karena musimnya. Untuk harga gula mencapai Rp. 11.800 di bawah harga eceran tertinggi (HET).
“Itu secara keseluruhan berjalan dengan baik. Beras bahkan lebih rendah dari HET. Beras medium Rp. 9.000. Minyak goreng juga di bawah HET, telor juga, ayam. Semuanya stabil cenderung turun,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, Mendag RI berharap agar tidak ada kekhawatiran karena stok bahan pangan tersedia. Satgas Pangan dari kepolisian juga memantau terus, tidak mungkin ada satu pun pedagang yang berani menipu.
“Ini dipantau terus dari pusat, provinsi, kabupaten bersama satgas. Ini aman semua,” imbuhnya.
Mengenai pasar rakyat, ia mengatakan, berbagai pasar rakyat menjadi prioritas Presiden RI. Karena itu pihaknya akan memprioritaskan yang terdapat masalah terlebih dahulu dan sudah dijanjikan untuk dibereskan. Untuk desainnya harus tidak kalah dengan pasar retail modern, pasar rakyat harus dibuat nyaman.
“Ada tambahan lagi mengisi agar pasar rakyat tidak kalah dengan pasar retail modern dari sisi harga,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, ekosistem digital pun disiapkan untuk mendukung pasar rakyat. Jatim akan dijadikan pilot project karena Pemprov Jatim sangat responsif terhadap hal-hal seperti ini. (Syaifullah)