Surabaya — Puluhan pegiat media dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang, Jawa Timur berkunjung ke Majalah Aula di jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya, Kamis (21/2). Mereka ingin mendapat gambaran tentang konten dan cara mengelola media cetak.
Para pegiat media di MAN Denanyar tersebut berjumlah 48 siswa dengan didampingi Ustadz Aziz Ja’far selaku dewan pembimbing ekstrakulikuler jurnalistik. “Kami tertarik belajar jurnalistik di Majalah Aula, sebagai media yang menjadi kebangaan Nahdlatul Ulama Jawa Timur,” katanya.
Diharapkan dari kunjungan ini para peserta memiliki semangat dalam menerbitkan media di madrasah. “Semoga mereka termotivasi untuk lebih meningkatkan produktifitas tulisan dan pengelolaan majalah di madrasah,” katanya,
Sementara, Rofii Boenawi memaparkan ada tiga ciri khas yang terus dijaga di Majalah Aula. Yaitu reportase, wawasan dan profil tokoh, serta lembaga pendidikan di lingkungan NU.
“Misalnya konten reportase, kami selalu memantau kegiatan NU baik yang di pusat, lembaga, banom hingga kegiatan di ranting,” urai Sekretaris Redaksi Majalah Aula ini. Berbeda dengan konten profil yang fokusnya pada keteladanan baik jamiyah NU, jamaah NU, atau siapa pun yang mengelola NU, lanjutnya.
Disampaikan Rofii, yang juga sebagai sekertaris redaksi, bahwa media harus mengetahui segmen pasar. Misalnya majalah madrasah, konten yang disajikan harus nuansa pendidikan, dan tidak keluar dari bidang tersebut.
Dirinya tidak menampik banyak madrasah yang gagal menerbitkan majalah dengan sejumlah kendala. “Baik karena malas, tidak ada motivasi, sampai kurang ada kedisiplinan saat deadline,” jelasnya.
Agar siswa memili ketertarikan dan betah menggeluti dunia jurnalistik, maka perlu sering berdiskusi. “Perlunya diskusi bersama senior wartawan dari media luar. Tujuannya tidak lain untuk motivasi,“ tandasnya. (Lina/Syaifullah)