Search

Sudah Waktunya NU Mandiri! Fakta Ini Diungkap Gus Ali

SURABAYA – Kiai Agoes Ali Masyhuri mengingatkan, ada 3 hal penting agar sebuah organisasi bisa bertahan lama. Pertama organisasi mempunyai basic kemapanan ideologi. Kedua memiliki basic kemapanan pangan. Ketiga mempunyai akar kekuatan budaya.

Karena menurutnya majunya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi bisa berdampak pada perang ideologi. Maka dari itu posisi Nahdlatul Ulama (NU) harus tepat. NU harus mampu tampil dalam sebuah kekuatan sebagai pengayom dan perekat.

“Jadi sangat benar, langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mempunyai gagasan konsep Islam Nusantara. Di dalam konsep itu, posisi Islam Nusantara adalah sebuah ijtihad untuk menyelamatkan ideologi baik Agama dan Negara,” katanya.

Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim mengungkapkan hal itu, dalam sebuah konferensi pers menyambut Peringatan Hari Santri Naisonal (HSN) dengan menggelar Istighotsah Kubro, di Gelora Delta Sidoarjo, Ahad 21 Oktobber mendatang.

Baca Juga:  4 Pasti, Petugas Harus Pastikan Jamaah Lansia Terlayani

Perlu dipahami pula, kata Gus Ali, munculnya jargon yang cukup merakyat, Hubbul Wathon Minal Iman. Menurutnya adalah peran muasis yang cerdas dalam merawat ideologi NU dan Negara. Jargon kebangsaan yang sangat dahsyat mewarnai pemikiran, semangat, dan keyakinan.

“Tidak bisa dibayangkan jika ideologi luar di bawa ke Indonesia. Jadi, harus bangga sebagai warga Indonesia dan jamiyah NU,” tuturnya.

Selain itu, Gus Ali mengungkapkan, ada pergeseran pemahaman. Salah satunya yaitu pemahaman akan krisis perekonomian. Menurutnya ekonomi di Indonesia lebih baik dari negara tetang yaitu Malaysia.

“Ekonomi ini jangan dicermati kalau pemerintah gagal dalam penanganan ekonomi. Sedangkan, mengapa ekonomi NU middle low? karena warganya banyak, wawasannya bervariatif. Mudah-mudahan warga NU cerdas, bangga sebagai warga Indonesia, dan bangga sebagai warga NU,” tambahnya.

Baca Juga:  KKB Tembak Warga Sipil, 1 Meninggal dan 6 Lainnya Terluka

Kedua basis pangan. Sudah saatnya NU cerdas, bagaimana kader-kader terbaiknya memanfaatkan peluang. Dalam pemilu yang akan datang, ia berharap NU memiliki sayap yang kuat. Terutama stategis dalam pertanian.

“Sudah waktunya NU harus mandiri, punya basic kemapanan ekonomi, punya kegiatan yang menguatkan sisi ekonomi menuju ekonomi mandiri. Seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang segera di perbanyak. Misalkan yang sudah ada NUsantaraMart,” jelasnya.

Selanjutnya yaitu perkuat basic budaya. Menurutnya jangan sesekali menabrak kemapanan budaya lokal. “Harus cerdas untuk merawat dan menyesuaikan budaya lain,” paparnya. (Lin)

Terkini

13 Mei 2024Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Bisa Masuk Raudhah dengan TasrehMadinah () — Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah Saw menjadi harapan setiap jamaah haji saat di Madinah. Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah Efrilen Hafizh mengatakan bahwa jamaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh. “Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” terang Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (13/5/2024). Hafizh mengatakan, fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jamaah. “Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” jelasnya. Ditambahkan Hafizh, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jamaah berada di Kota Madinah. “Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi. Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. Sehingga jamaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan,” papar Hafizh. “Jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk. Petugas Seksus Nabawi akan memandu jamaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya. Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jamaah haji yang masuk ke Raudhah. “Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli,“ tandas Hafizh. Hafizh mengungkapkan bahwa layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada Jemaah Haji. Jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024. Editor: Moh. Khaeron | Fotografer: Nurhaeni Amir, MCH 2024

Kiai Bertutur

E-Harian AULA