Search

Doa Ditimpa Musibah, Ini Pesan Direktur Aswaja NU Center Jatim

SURABAYA — Direktur Aswaja NU Center Jawa Timur, Ustadz Ma’ruf Khozin mengajak semua pihak khususnya kaum Muslimin mendoakan yang terbaik atas musibah yang dialami warga di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

“Syaikhul Islam Zakariya Al-Ansori mengiyaskan doa saat gempa dengan doa yang terjadi di masa Nabi berupa angin kencang sebagaimana dijelaskan dalam kitab Asna Al-Mathalib 1 halaman 288,” kata Ustadz Ma’ruf Khozin.

Dalam kitab tersebut, sebagaimana ditulis Ustadz Ma’ruf Khozin di status Facebooknya, dianjurkan bagi setiap orang, khususnya kaum Muslimin untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa ketika ada gempa bumi dan sejenisnya, seperti petir dan angin kencang.

“Sebab jika Nabi Muhammad SAW melihat angin kencang, maka berdoa Ya Allah, aku minta kepada Mu kebaikan dari angin dan yang ada di dalamnya dan kebaikan yang Engkau kirim. Dan aku minta perlindungan kepada Mu dari keburukan angin dan yang ada di dalamnya dan keburukan yang Engkau kirim,” ungkap alumnus Pesantren Ploso, Kediri tersebut.

Baca Juga:  Marc Marquez dan Fabio setelah MotoGP Mandalika

Seperti diketahui, Musibah gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Menurut Badan Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan kekuatan lindu terjadi pada Jumat sore 28 September, pukul 17.02 WIB.

Titik pusat gempa terjadi di darat, 27 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer. Sedangkan lokasi gempa berada di 18 Lintang Selatan (LS), 119,85 Buju5 Timur.

Pada bagian Ustadz Ma’ruf Khozin menulis, “Dalam penjelasannya, Asy-Syafii juga meriwayatkan hadis bahwa jika ada angin kencang maka Nabi SAW bersimpuh di atas kedua lututnya dan berdoa. “Doa tersebut adalah: Ya Allah, jadikanlah angin ini sebagai rahmat dan jangan jadikan adzab. Jadikanlah angin yang berhembus dan jangan jadikan angin yang menghancurkan”. (red)

Terkini

Kiai Bertutur

E-Harian AULA